Perlintasan Geser Stasiun Tugu Yogya, Mengapa Motor dituntun?

Perlintasan Geser Stasiun Tugu
@Ari_Tria01

Perlintasan Geser Stasiun Tugu Kereta Api di utara Jalan Malioboro yang dekat dengan Stasiun Tugu menjadi palang pintu perlintasan yang unik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagaimana tidak unik, selain banyak pejalan kaki yang melewati terdapat juga kebiasaan yang dilakukan oleh setiap Pengendara sepeda motor yakni, menyeberang perlintasan rel dengan turun dan menuntun kendaraannya.

Bagi orang pendatang luar Yogyakarta atau wisatawan yang baru mengetahui hal ini pasti bertanyea-tanyea, mengapa pengendara motor selalu menuntun kendaraannya ketika melewati perlintasan atau rel kereta api tersebut. Jika dilihat dari kebiasaan diKota-kota besar lain sepeda motor selalu dikendarai agar lebih cepat menyeberangi perlintasan rel kereta api.

Artikel menarik lain > Pacu Jalur, Budaya Balap Perahu Dayung Kuantan Singingi

Satu-satunya Perlintasan Unik yang ada di Indonesia

Diperkirakan, perlintasan unik ini hanya dijumpai di Yogyakarta atau bahkan satu-satunya perlintasan unik yang ada di dunia. Perlintasan kereta api yang bisa dilewati kendaraan bermotor roda dua dan harus dituntun kendaraannya.

Tidak jauh dari lokasi perlintasan tersebut, ada pos polisi dan petugas keamanan yang setia menjaga keamanan dan ketertiban berkendara di sekitar kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta.

Perlintasan stasiun Tugu jogja malioboro th 1948 cc @Jogja24Jam

Kesadaran Warga Menuntun Sepeda Motor

Perlintasan kereta api unik ini dekat dengan Stasiun Tugu yang tidak terbuka secara umum. Namun, warga yang menaiki kendaraan khususnya sepeda motor dan ingin mencari jalan pintas dengan melewati tempat tersebut selalu memiliki kesadaran turun dari sepeda motornya dan berjalan menuntun motornya. Tidak semua kendaraan dapat melewati lintasan tersebut, hanya roda 2 saja.

Selain itu, ada juga pedagang yang menggunakan gerobak untuk berjualan keliling dan becak yang berhenti di belakang perlintasan, saat mendengar sirine kereta api yang akan melintas. Jalur tersebut, masih aktif digunakan sebagai perlintasan kereta api yang singgah di Stasiun Tugu.

Menghormati Pajalan Kaki

Disadur dari media online, bahwa Perlintasan Geser Stasiun Tugu kereta api (KA) di sebelah Stasiun Yogyakarta dibuat khusus dengan sistem geser yang menjadi satu-satunya di Indonesia. Bukan tanpa sengaja, karena hal ini terdapat nilai filosofisnya dibalik pembuatan pintu perlintasan sistem geser tersebut.

Perlintasan KA ini menghubungkan Jalan Mangkubumi dan Jalan Malioboro Yogyakarta yang arus lalu lintasnya padat. Sehingga perlintasan KA ini hanya boleh dilalui oleh pejalan kaki, sepeda dan becak.

twitter @rifki_alfirahman

Selain banyak wisatawan dan warga yang melewati perlintasan tersebut, pengendara motor roda 2 harus menuntun. Hal tersebut harus dilakukan agar tidak mengganggu pejalan kaki atau menabraknya, dan kemungkinan karena khusus pejalan kaki seharusnya kendaraan sepeda motor mengalah untuk keamanan dan kenyamanan bersama.

Artikel menarik lain > Candi Badut adalah Candi Tertua di Jatim

Salah satu Penghormatan kepada Budaya Lokal

Berdasarkan sejarawan Yogyakarta perlintasan Kereta tersebut merupakan bangunan bersifat Estetika. Karena letaknya ada di ujung Jalan Malioboro. Perlintasan Geser Stasiun Tugu ini juga berada tepat di sumbu imajiner. Atau garis lurus yang menghubungkan Gunung Merapi – Tugu Pal Putih – Keraton Yogyakarta hingga Pantai Parangtritis. Hal Ini juga untuk menghormati Keberadaan Keraton Yogyakarta. Letaknya di sumbu imajiner. Jadi lebih bagus (tanpa palang) dan jangan ada bangunan yang menghalangi bangunan filosofi yang telah ada sejak lama di Yogyakarta.

Video Perlintasan Geser Stasiun Tugu Yogyakarta

Ada Rambu-rambu Pelarangan Kendaraan Bermotor

Dilansir dari berbagai sumber, pintu perlintasan kereta Stasiun Tugu itu memang dilarang untuk dilewati kendaraan bermotor. Ada rambu-rambu bahwa yang boleh melintasi rel hanya pejalan kaki, sepeda ontel, dan juga becak. Namun bagi warga Jogja, melihat pemotor yang menuntun kendaraannya di pintu perlintasan kereta di sebelah timur Stasiun Yogyakarta atau Stasiun Tugu ini adalah hal biasa.

Aturan dari pemerintah setempat itu membuat pengendara motor harus berputar ke timur untuk bisa masuk ke Jalan Malioboro atau ke kawasan Pasar Kembang. Dan tidak kehilangan akal, banyak pemotor yang akhirnya nekat menyeberang rel namun dengan menuntun kendaraannya. 

Dan jangan coba-coba menaiki sepeda motor di perlintasan ini kalau tidak mau kena tilang ditempat.

Tapi Alasan mengapa banyak pemotor menuntun kendaraannya ini ternyata belum diketahui semua orang. Terutama oleh wisatawan dan warga dari Luar Yogya dan lebih-lebih warga net yang berbudiman :D, Sekian.

Artikel menarik lain > Jalan Malioboro dan Semua Kenangannya