Benteng di Indonesia: Benteng Nieuw Victoria Kota Ambon

Salah satu Benteng di Indonesia adalah Benteng Nieuw Victoria, juga dikenal sebagai Benteng New Victoria. Selain perdagangan, rempah-rempah juga menjadi penyebab terjadinya percampuran budaya yang salah satunya dapat kita lihat melalui bangunan-bangunan peninggalan dari bangsa Eropa.

Pendirian Benteng Nieuw Victoria di Kota Ambon, Provinsi Maluku tidak lepas dari peran rempah-rempah yang menjadi daya tarik utama bagi pedagang lokal maupun bangsa asing yang datang ke sana pada masa kolonial.

Artikel menarik lainnya > Benteng di Indonesia Peninggalan Masa Kolonial

Lokasi Benteng di Indonesia Nieuw Victoria

Benteng Nieuw Victoria, atau juga dikenal sebagai Benteng Victoria, terletak di Desa Uritetu, Kecamatan Sirimau, Ambon, Provinsi Maluku. Bagian utara benteng ini berbatasan dengan jalan dan laut, bagian timur berbatasan dengan perumahan penduduk, sebelah selatan berbatasan dengan jalan raya, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan jalan dan SPBU. Saat ini, Benteng Nieuw Victoria dikelola oleh Kodam XVI Pattimura dan berfungsi sebagai markas Asrama TNI serta Markas Batalion Kavaleri Kodam XVI Pattimura.

Sejarah Singkat

Benteng Nieuw Victoria, juga dikenal sebagai Benteng Victoria, terletak di Desa Uritetu. Awalnya, benteng ini dibangun oleh Portugis pada tahun 1575 dan diberi nama Nossa Senhora da Anunciada. Nama ini terkait dengan tanggal peletakan batu pertama yang jatuh pada Hari Kenaikan Isa Almasih (‘Anunciada’). Pada tahun 1605, benteng ini direbut oleh Belanda di bawah komando Laksamana Steven van der Hagen dan namanya diganti menjadi Victoria. Seiring dengan renovasi berulang dan kerusakan akibat gempa bumi yang berat, benteng ini kemudian diberi nama baru ‘Nieuw Victoria’.

Fungsi Benteng

Benteng di Indonesia Nieuw Victoria, yang awalnya dibangun oleh Portugis, menggunakan campuran batu bata, kapur, dan batu alam dalam konstruksinya. Terdapat dua pintu sebagai akses keluar dan masuk ke dalam benteng, satu pintu menghadap ke laut dan satu pintu menghadap ke darat. Pada peta lama, pintu yang menghadap ke laut tersebut berada sejajar dengan dermaga. Dermaga tersebut memiliki peran penting sebagai tempat pengangkutan dan muat-memuat rempah-rempah yang akan diekspor ke pasar Eropa.

Artikel menarik lain > Benteng di Indonesia: Benteng Fort Rotterdam dan Keunikanya

Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) membangun beberapa bangunan di dalam benteng ini yang digunakan untuk keperluan militer dan tempat tinggal. Bangunan-bangunan tersebut meliputi barak, gudang senjata, gudang peluru, dan sebagainya. Beberapa bangunan masih berdiri hingga saat ini, meskipun banyak yang telah runtuh. Contohnya adalah pos penjaga prajurit dan gudang senjata. Selain bangunan, dinding benteng juga tetap tegak kokoh, termasuk salah satu pintu gerbangnya.

Selama masa pemerintahan Belanda, benteng ini memiliki peran strategis sebagai pusat pemerintahan kolonial. Benteng ini juga digunakan sebagai tempat pertahanan dari serangan oleh masyarakat pribumi yang melakukan perlawanan.

Renovasi Benteng Victoria

Benteng ini merupakan awal dari perkembangan Kota Ambon dan pernah menjadi pusat pemerintahan VOC sebelum dipindahkan ke Batavia oleh Jan Pieterzon Coen. Benteng ini mengalami kerusakan parah beberapa kali akibat gempa bumi yang melanda wilayah Ambon dan sekitarnya, terjadi pada tahun 1643-1644 dan 1673-1674.

Pada tahun 1689, dilakukan perbaikan dan perluasan pada benteng ini. Selain memperbaiki benteng, sebuah rumah tinggal untuk gubernur dibangun di luar benteng, berseberangan dengan gereja. Pada tahun 1754, gempa bumi yang kuat kembali merusak benteng dan bangunan lainnya di kota dan sekitarnya. Pada masa pemerintahan Gubernur van Pleurren sekitar tahun 1775-1785, dilakukan perbaikan besar pada bangunan pertahanan benteng ini yang mengubah penampilan keseluruhan.

Benteng Victoria dan Sejarah Kota Ambon

Artikel menarik lainnya > Benteng di Indonesia: Benteng Torre Peninggalan Portugis

Benteng Victoria memiliki keunikan di dalamnya dengan tersimpannya sisa-sisa meriam berukuran besar. Di beberapa ruangan, terdapat patung kayu yang diukir dengan indah, peta perkembangan Kota Ambon dari abad ke-17 hingga abad ke-19, dan koleksi lukisan administratur Belanda di Maluku. Dengan melihat peninggalan ini, kita dapat merekam sejarah kelahiran dan perkembangan Kota Ambon.

Masa Penjajahan

Pada tanggal 17 Februari 1795, Walikota Alexander Cornabe menyerahkan benteng ini kepada Laksamana Inggris Rainier tanpa perlawanan. Pada tahun 1802, Belanda kembali mendapatkan daerah jajahannya dari Inggris, dan pada tanggal 25 Maret 1817, benteng ini secara resmi diserahkan kepada Belanda oleh Inggris.

Setelah sempat dikuasai oleh Inggris, benteng ini kembali diserahkan kepada Belanda. Periode ini menjadi latar belakang perlawanan masyarakat di Maluku, termasuk pemberontakan yang dipimpin oleh Kapitan Pattimura. Di depan benteng ini, Kapitan Pattimura harus menghentikan perjuangannya dan dijatuhi hukuman gantung pada tanggal 15 Mei 1817.

Masa Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1950, Benteng Victoria menjadi saksi dari pergolakan lainnya. Dr. Christian Robert Steven Soumokil, mantan Jaksa Agung NIT (Negara Indonesia Timur), mendeklarasikan Republik Maluku Selatan (RMS) dan berusaha memisahkan diri dari Republik Indonesia Serikat (RIS).

Pemerintah RIS kemudian mengirim ekspedisi militer yang dikenal sebagai Gerakan Operasi Militer (GOM) III di bawah pimpinan Kolonel Kawilarang. Dalam upaya untuk menumpas pemberontakan RMS, Letnan Kolonel Slamet Riyadi tertembak dan tewas di depan Benteng Victoria. Meskipun benteng ini tidak berhasil direbut, pasukan GOM berhasil menduduki Kota Ambon dan mengakhiri pemberontakan RMS.

Penutup

Benteng Nieuw Victoria di Kota Ambon adalah saksi bisu perjalanan sejarah panjang, dari masa kolonial hingga perjuangan kemerdekaan. Dengan keindahan arsitektur peninggalan masa kolonial yang masih tegak kokoh, benteng ini tidak hanya mewakili nilai sejarah, tetapi juga menjadi simbol ketahanan dan semangat menghadapi berbagai tantangan zaman.

Sebagai destinasi pariwisata, Benteng Nieuw Victoria memberikan wawasan yang mendalam tentang perjalanan berliku Kota Am, serta mengingatkan kita akan pentingnya menjaga warisan budaya guna menginspirasi dan memberi pembelajaran bagi generasi masa depan.

Sumber ditulis ulang dari: jalurrempah.kemdikbud.go.id

Artikel menarik lainnya > Benteng di Indonesia: Benteng Vredeburg dan Sejarah Kelam Yogyakarta