Benteng di Indonesia: Benteng Torre Peninggalan Portugis

Kota Tidore Kepulauan adalah salah satu kota yang terletak di provinsi Maluku Utara, Indonesia. Kota Tidore terkenal dengan keberagaman budayanya yang sangat berharga, sehingga menjadikannya sebagai salah satu tujuan utama pariwisata di Indonesia. Selain terkenal sebagai surganya rempah-rempah, Tidore juga dikenal sebagai kota yang memiliki dua benteng bersejarah, yaitu Benteng Torre dan Benteng Tahula, yang terletak di Ibukota Tidore, juga dikenal sebagai Kota Soasiu.

Selain kekayaan budayanya, Tidore juga memiliki warisan sejarah yang sangat berharga, terutama dalam konteks pertahanan selama masa Islam dan masa kolonialisasi oleh Portugis, Spanyol dan Belanda. Kepulauan Maluku Utara termasuk Pulau Tidore, yang juga dikenal sebagai Kerajaan Tidore hingga saat ini. Pulau ini berada di dekat Ternate dan Halmahera. Dalam sejarahnya, Tidore diakui sebagai pusat perdagangan rempah-rempah dunia saat zaman penjajahan oleh Portugis dan Spanyol, jauh sebelum Belanda dan Jepang datang ke wilayah ini.

celebes.co

Artikel menarik lain > Benteng di Indonesia Peninggalan Masa Kolonial

Alamat dan Rute Menuju Lokasi

Lokasi Benteng di Indonesia, Benteng Torre terletak di Goti, Kepulauan Tidore, Maluku Utara. Benteng ini tidak terlalu jauh dari Pelabuhan Trikora Tidore, sehingga akses ke sana relatif mudah. Namun, untuk informasi rinci dan petunjuk perjalanan yang lebih lengkap, Anda dapat menggunakan aplikasi peta (maps).

Sejarah Singkat

Sejarah Rempah-rempah Ternate dan Tidore

Ketika kita membahas sejarah Indonesia, kita tidak bisa menghindari pembicaraan tentang masa kolonialisme dan penjajahan. Ini adalah bagian penting dari sejarah kita yang telah dikenang sejak lama, terutama penjajahan Belanda yang berlangsung selama 350 tahun. Meskipun jika dihitung-hitung mungkin tidak persis selama itu, tetapi yang teringat di benak banyak orang adalah masa kolonial ini. Padahal, sejarah kita mencakup periode lain di mana nenek moyang kita membanggakan diri di mata dunia, seperti masa Kerajaan Sriwijaya, Singosari, atau Majapahit.

Replika di relief borobudur abad ke 6, dimana masa itu bangsa-bangsa lain masih takut laut

Seringkali kita lupa bahwa alasan utama kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara pada abad pertengahan adalah untuk mencari rempah-rempah yang berharga.

Rempah-rempah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk sejarah Nusantara. Sebelum bangsa Eropa mencapai tanah kita, wilayah Maluku dan Nusantara sudah dikenal sebagai penghasil rempah-rempah yang diperdagangkan ke berbagai belahan dunia, termasuk India, Persia, Arab, Tiongkok, dan bahkan Mesir. Jalur Sutra, yang sering kita kenal sebagai jalur perdagangan darat antara dunia Barat dan Timur, sebenarnya hanya sebagian kecil dari transaksi tersebut, dengan komoditas utamanya adalah rempah-rempah. Sebenarnya, jalur perdagangan rempah yang berada di laut dan di Samudra jauh lebih luas.

Ada kemungkinan besar bahwa nenek moyang kita membangun jalur perdagangan rempah ini selama berabad-abad, membentang dari ujung timur Nusantara hingga ke Afrika Selatan. Sejak abad ke-6, nenek moyang kita telah memiliki keterampilan dalam membangun perahu layar bercadik, seperti yang terlihat dalam relief candi Borobudur. Hasil bumi dari pulau-pulau seperti Ternate, Tidore, Makian, Bacan, dan Moti diangkut ke tempat-tempat seperti Malaka dan Manila, yang menjadi pusat perdagangan antara dunia Barat dan Timur. Dengan demikian, pertanyaannya adalah apakah nenek moyang kita hanya seorang pelaut biasa, atau mungkin mereka adalah pedagang ulung yang menguasai jalur perdagangan laut di sepertiga dunia?

Ketika bangsa Eropa merasa penasaran dengan komoditas yang dikatakan lebih berharga daripada emas, terutama setelah periode Perang Salib pada abad pertengahan. Pada saat itu, Kesultanan Utsmaniyah telah menutup jalur perdagangan ke Timur, sehingga orang Eropa perlu mencari cara baru untuk menemukan sumber rempah-rempah yang begitu berharga. Pada abad ke-16 dan 17, para penjelajah samudra mulai berlayar dengan tekad kuat, memulai pencarian mereka untuk mencapai Kepulauan Rempah yang telah menjadi legenda.

Artikel menarik lainnya > Benteng di Indonesia: Benteng Nieuw Victoria Kota Ambon

Sejarah Dibangunya Benteng Torre

Pada tahun 1512, seorang pelaut Portugis bernama Fransisco Serrão menjalani petualangan melintasi samudra sejauh 14.000 kilometer. Ia berhasil mencapai Maluku, menjadi orang Eropa pertama yang mencapai tujuan tersebut setelah melewati Malaka. Ekspedisi ini diprakarsai oleh Afonso de Albuquerque, seorang Jenderal Portugis yang memiliki dua tujuan penting: menguasai perdagangan rempah-rempah dan menyebarkan agama Kristen.

natgeo

Namun, sebelum kedatangan bangsa Eropa, Kesultanan Ternate dan Tidore sudah lama menjalankan perdagangan rempah-rempah sendiri selama berabad-abad. Tujuh tahun setelah Fransisco Serrão tiba di Maluku, sepupunya yang juga seorang penjelajah, Ferdinand Magellan, bersiap-siap untuk memulai ekspedisi ke Maluku di bawah bendera Spanyol. Kedua pelaut ini berjanji untuk bertemu di Maluku, meskipun pada saat itu mereka berada di pihak yang bersaing dalam upaya memperebutkan Kepulauan Rempah yang sangat berharga.

Menurut Buku Documenta Malucensia, terdapat sebuah Benteng Portugis yang terletak di sebelah utara Kota Soa Sio. Pembangunan benteng ini dilakukan atas perintah Sancho de Vasconcelos, yang memperoleh izin dari Sultan Gapi Baguna pada tanggal 6 Januari 1578. Izin ini diberikan setelah Portugis diusir dari Ternate oleh Sultan Baabullah Khairun pada tahun 1570. Kemungkinan besar, benteng yang dimaksud adalah Benteng Torre.

Nama “Torre” sendiri berasal dari nama seorang kapten Portugis yang bernama Hernando de la Torre. Benteng ini berlokasi dekat dengan Benteng Tahula, keduanya terletak di pantai barat Tidore dan menghadap ke Pulau Ternate. Fungsi utama dari benteng ini adalah sebagai pusat pertahanan Portugis, tetapi akhirnya benteng ini hancur ketika Spanyol datang.

Magellan, yang saat itu mewakili Spanyol, juga mencari Kepulauan Rempah. Mungkin ia menyadari bahwa ekspedisi ini bukan hanya tentang menemukan rempah-rempah, tetapi juga tentang menaklukkan Maluku dan meraih monopoli perdagangan rempah-rempah. Spanyol akhirnya berhasil menguasai Tidore selama lebih dari seratus tahun. Pertikaian antara Spanyol dan Portugis terus berlanjut, sambil mereka berusaha menguasai wilayah ini, hingga Belanda dengan VOC-nya akhirnya menggantikan kedua negara tersebut dan memulai era kolonialisme di Nusantara.

Namun, lebih menyedihkan lagi adalah melihat pertikaian di antara dua saudara, yaitu Ternate dan Tidore, di masa lalu. Dua bersaudara dari Kepulauan Rempah ini diprovokasi oleh bangsa asing yang ingin menguasai perdagangan rempah-rempah. Yang lebih aneh lagi, mereka lebih percaya pada bangsa asing daripada pada bangsa mereka sendiri. “J A S M E R A H”.

Gambaran Benteng di Indonesia: Benteng Torre

Selain Benteng Tahula yang dibangun oleh Spanyol, ada juga Benteng Torre yang didirikan oleh Portugis. Kedua benteng ini memiliki lokasi yang strategis di tepi laut, sesuai dengan peran utama benteng dalam menjaga wilayah dari serangan musuh yang datang dari laut. Benteng Torre terletak dekat dengan Kedaton Kesultanan Tidore dan juga Benteng Tahula. Kedua benteng ini berada di pesisir timur Pulau Tidore yang menghadap ke Pulau Halmahera.

Benteng Torre memiliki arsitektur yang mencerminkan gaya Eropa, yang mengingatkan pada hubungan perdagangan yang telah dibangun oleh bangsa Spanyol dengan Tidore pada abad ke-16. Benteng ini dibangun di atas sebuah ketinggian atau bukit, hal ini menunjukkan peran benteng sebagai sistem pertahanan yang digunakan untuk mengawasi potensi serangan musuh yang bisa datang dari berbagai arah. Selain itu, benteng ini juga berfungsi untuk mengendalikan kekuasaan tradisional Kesultanan Tidore. Struktur ini dapat dilihat dari posisi Benteng Torre yang berada di sisi kiri, Benteng Tahula di sisi kanan, dan kedaton Sultan Tidore yang berada di tengah. Ketiganya menghadap ke arah timur, menguatkan peran pertahanan wilayah ini.

Benteng di Indonesia

tripadvisor

Artikel menarik lainnya > Benteng di Indonesia: Benteng Fort Rotterdam dan Keunikanya

Benteng Torre Sekarang

Benteng ini telah mendapatkan perlindungan hukum dan diakui sebagai bangunan cagar budaya (BCB). Tanda-tanda perlindungan ini terlihat jelas dengan adanya papan nama yang terletak di samping pintu masuk ke area benteng, yang menjelaskan mengenai perlindungan sebagai benda cagar budaya. Selain itu, benteng Torre ini juga menjaga bentuk aslinya dengan baik. Dalam proses revitalisasi, benteng ini telah direkonstruksi sedemikian rupa sehingga tetap mempertahankan bentuk aslinya, dengan sedikit perubahan hanya pada bahan materialnya.

Upaya pelestarian benteng ini juga melibatkan proses pemintakan, di mana inti benteng tetap tidak mengalami perubahan, sementara bagian penyangganya dibuat jalan setapak. Selain itu, dalam pengembangan area sekitar benteng, telah dibangun jalan setapak untuk mempermudah akses ke benteng tersebut. Di depan pintu masuk ke lokasi benteng, bahkan telah dibangun pintu gerbang taman yang menambah pesona tempat ini. Semua langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa benteng ini dapat tetap lestari dan dinikmati oleh generasi mendatang.

Benteng ini ditemukan kembali sekitar tahun 1920 dengan hanya tersisa sekitar 30% dari strukturnya, yang terdiri dari pondasi dan dinding yang tidak utuh. Upaya pemugaran kemudian dilakukan untuk mengembalikan bentuk aslinya sekaligus membuatnya nyaman bagi para wisatawan yang datang berkunjung. Proses pemugaran pertama dilakukan pada tahun 2012, diikuti oleh yang kedua pada tahun 2013, dan upaya pelestarian ini masih terus berlanjut hingga saat ini.

Untuk mencapai Benteng Torre, pengunjung harus melewati sejumlah anak tangga yang cukup banyak. Namun, jangan khawatir, sekitar area benteng terdapat pepohonan hijau yang memberikan naungan yang rindang, sehingga udara terasa sejuk dan segar selama perjalanan menapaki anak tangga tersebut. Saat Anda berada di Benteng Torre, Anda tidak hanya dapat melihat langsung keindahan benteng dan menggali sejarahnya, tetapi juga disuguhkan pemandangan gunung dan laut yang biru yang sangat indah, memanjakan mata Anda selama kunjungan ini.

Daya Tarik yang Dimiliki Benteng Torre

backpackerjakarta.com

Terletak di Puncak Bukit

Salah satu hal yang membuat Benteng Torre begitu istimewa adalah lokasinya yang terletak di puncak bukit. Tempat ini dipilih oleh Portugis untuk memberikan pasukan mereka keuntungan taktis dengan pemandangan yang luas untuk mengawasi potensi serangan musuh. Keberadaannya di atas bukit juga menjadi hambatan alami bagi pihak lawan yang ingin menyerang. Ketika Anda berkunjung ke Benteng Torre, Anda akan terpesona oleh keindahan pemandangan sekitarnya.

Anda dapat menjelajahi setiap sisi benteng ini dan mengagumi kemegahannya. Bahkan, sulit dipercaya bahwa bangunan megah ini telah berdiri sejak tahun 1500-an. Meskipun beberapa bagian tampak rusak akibat serangan tentara Spanyol, kondisinya masih cukup baik. Kisah sejarah benteng ini dan lokasinya yang indah membuat kunjungan ke sini sangat layak dilakukan.

Akses Tangga yang Tinggi

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pengunjung yang datang ke Benteng Torre adalah banyaknya anak tangga yang harus diatasi. Hal ini wajar, mengingat benteng ini terletak di wilayah perbukitan. Meskipun demikian, banyak wisatawan yang tetap bersemangat untuk menaklukkan anak tangga demi mencapai puncak benteng. Anak tangga ini juga menjadi lokasi yang ideal untuk mengambil foto-foto yang indah.

Saat berada di Benteng Torre, para pengunjung akan merasakan sensasi unik ketika mereka melangkahkan kakinya, karena anak tangga ini terasa tak berujung karena memang membentang di atas bukit.

Keindahan Pemandangan Alam

Benteng Torre, dengan lokasinya yang berada di puncak bukit, menawarkan pemandangan sekitar yang benar-benar eksotis. Dari sini, Anda dapat melihat dengan jelas keindahan Pulau Tidore. Wilayah sekitarnya juga cocok dijadikan objek foto yang mengesankan. Namun, untuk mendapatkan foto yang bagus, sebaiknya hindari datang saat cuaca mendung. Langit yang gelap akan membuat suasana sekitar benteng terlihat suram dan hasil foto pun tidak akan maksimal.

Anda tak akan bisa menangkap sepenuhnya keindahan pemandangan eksotis sekitar Benteng Torre jika cuacanya buruk. Padahal, pemandangan ini seharusnya menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat Anda wajib mengunjungi Benteng Torre. Oleh karena itu, lebih baik datang ke sini di pagi hari untuk memastikan cuaca dalam kondisi terbaik.

Artikel menarik lainnya > Benteng di Indonesia: Benteng Vredeburg dan Sejarah Kelam Yogyakarta

Harga Tiket Masuk Benteng Torre

Ketika Anda hendak mengunjungi sebuah tempat wisata, salah satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah tiket masuknya. Untungnya, Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini ketika berkunjung ke Benteng Torre karena tiket masuknya tergolong terjangkau. Saat ini, harga tiket masuknya hanya sekitar Rp 20.000.

Namun, perlu diingat bahwa informasi harga tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada kebijakan pemerintah setempat. Benteng ini memiliki jam operasional yang berlangsung 24 jam sehari, meskipun di sore hari biasanya sudah jarang terdapat pengunjung yang datang.

Mengapa Harus ke Benteng Torre?

Mengungkap Sejarah Benteng

Ketika melakukan perjalanan wisata ke situs peninggalan sejarah, salah satu kegiatan yang tak terhindarkan adalah menjelajahi kisah di balik lokasi tersebut. Dengan melihat langsung, Anda akan menyadari bahwa pembangunan benteng sebagai tempat perlindungan telah menjadi praktik lama yang tidak asing. Teknik ini sudah diterapkan sejak zaman penjajahan, termasuk ketika Portugis pertama kali datang ke Indonesia.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah bangunan ini, Anda bisa berbicara dengan orang yang bertugas di sekitar Benteng Torre. Untuk membuat pengalaman ini lebih menarik, Anda dapat menjelajahi setiap bagian benteng, termasuk sisi utara, barat, selatan, dan timur. Dengan cara ini, Anda akan merasakan sendiri keahlian orang-orang pada masa lalu dalam membangun benteng pertahanan ini.

liburku.com

Spot Foto Terbaik

Sebelumnya telah disebutkan bahwa Benteng Torre terletak di puncak bukit, yang memberikan pemandangan yang benar-benar indah. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tidak melewatkan kesempatan untuk mengambil foto di beberapa sudut yang terlihat begitu instagramable. Dengan menggunakan teknik yang tepat, hasil jepretan Anda akan terlihat istimewa dan mengesankan.

Atau jika anda ingin mengadakan foto prewed, di Benteng ini sangat cocok. Bangunan Sejarah, pemandangan alam diatas bukit dan taman bunga yang berwarna-warni menambah bahan untuk foto prewed anda menjadi menarik dan tidak monoton.

Bersantai Mengenang Sejarah

Tidak jauh dari Benteng Torre, Anda akan menemukan sebuah taman yang dilengkapi dengan sebuah pendopo. Tempat ini sangat cocok untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan Anda. Spot ini sering menjadi tempat berkumpul bagi para wisatawan yang datang dalam kelompok. Lokasinya nyaman dan ideal untuk mengisi energi sebelum melanjutkan petualangan Anda.

Fasilitas yang Tersedia di Kawasan Benteng

Dekat dengan Penginapan

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Benteng Torre berlokasi dekat dengan beberapa penginapan. Meskipun bukan bagian dari fasilitas di dalam benteng itu sendiri, keberadaan penginapan yang dekat menjadi nilai tambah. Anda dapat menyewa kamar dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan petualangan Anda.

Tempat Istirahat yang Nyaman

Taman yang terletak di depan benteng dirawat dengan baik dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat istirahat. Anda dapat memanfaatkan fasilitas umum ini tanpa perlu merasa canggung atau khawatir. Bahkan, ini adalah tempat yang bagus untuk berbincang dengan sesama wisatawan dan mungkin mendapatkan informasi tentang tempat wisata lain di Tidore.

Hingga saat ini, Benteng Torre tetap menjadi destinasi Benteng di Indonesia yang populer. Ketika Anda mengunjunginya, jangan lupa untuk mampir sebentar ke Benteng Tahula yang berdekatan. Lokasinya sangat dekat sehingga Anda tidak perlu melakukan perjalanan jauh, dan destinasi ini juga menawarkan pemandangan yang tak kalah indah.

Tempat Parkir yang Luas

Meskipun di sekitar Benteng Torre tidak terdapat banyak fasilitas, Anda tidak perlu khawatir jika yang Anda cari hanya tempat parkir. Karena destinasi ini sering dikunjungi oleh banyak wisatawan, area parkirnya cukup luas. Anda bisa datang dengan berbagai jenis kendaraan, mulai dari sepeda hingga roda 4.

Kesimpulan

Rempah-rempah menjadi komoditas berharga yang memikat bangsa Eropa dan mendorong mereka datang ke wilayah ini. Sejarah Benteng Torre, yang merupakan bagian dari persaingan antara Spanyol dan Portugis dalam mendapatkan kontrol atas perdagangan rempah-rempah harus dikenalkan pada generasi penerus. Benteng Torre, yang terletak di Pulau Tidore, menjadi salah satu titik penting dalam eksplorasi dan penjajahan Eropa di Nusantara. Terutama mengenai sejarah adu domba bangsa penjajah terhadap Kerajaan Ternate dan Tidore yang menghancurkan kebesaran bangsa ini. Agar selalu diingat dan menjadi pelajaran bagi generasi penerus bangsa, bahwa bertikai dengan saudara sendiri itu tidak mendatangkan manfaat dan mari menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Benteng Torre adalah Benteng di Indonesia yang menjadi destinasi istimewa dengan daya tarik unik dan menarik. Terletak di puncak bukit, benteng ini menawarkan pemandangan alam yang sangat indah dan tiada bandingnya, meskipun pengunjung harus menaklukkan sejumlah anak tangga yang tinggi. Keindahan Pulau Tidore dapat dinikmati dari benteng ini, tetapi cuaca yang baik dan cerah sangat diperlukan untuk hasil foto yang optimal. Meskipun beberapa bagian benteng telah rusak, kondisinya tetap memukau dan sejarahnya menambah nilai kunjungan ke tempat ini.

Disadur dan ditulis ulang dari berbagai sumber

Artikel menarik lain > Pacu Jalur: Budaya Balap Perahu Dayung di Kuantan Singingi