Tips Menjaga Keselamatan Saat Mendaki Gunung Berapi

Mendaki gunung adalah kegiatan yang memikat bagi para pencinta alam, menawarkan keindahan alam yang menakjubkan dan tantangan fisik yang memacu adrenalin. Namun, mendaki gunung berapi memerlukan perhatian ekstra terhadap keselamatan, terutama jika gunung tersebut aktif.

Mendaki Gunung Berapi

Persiapan Awal yang Matang

Riset Menyeluruh Sebelum Pendakian

Sebelum merencanakan pendakian ke gunung berapi, lakukan riset mendalam mengenai lokasi tersebut. Pelajari jenis erupsi yang mungkin terjadi, kondisi cuaca, medan yang akan dilalui, dan jalur pendakian yang tersedia. Memahami kondisi geologis dan geografis dari gunung berapi tersebut adalah langkah awal yang sangat penting.

Periksa Status Aktivitas Gunung

Sebelum memulai perjalanan, periksa status aktivitas gunung berapi melalui Pusat Vulkanologi setempat. Mereka biasanya memberikan pembaruan mengenai erupsi yang sedang berlangsung atau peningkatan aktivitas vulkanik. Jika status gunung berubah menjadi “waspada” atau “bahaya”, pertimbangkan untuk menunda atau membatalkan pendakian.

Keselamatan Adalah Prioritas Utama

Gunakan Pemandu Berpengalaman

Mendaki gunung berapi tanpa pengalaman sebelumnya bisa sangat berbahaya. Oleh karena itu, … Read more

Keindahan Keraton Ratu Boko Yogyakarta

Candi Ratu Boko, yang merupakan salah satu peninggalan Hindu di kawasan Prambanan, terletak di Desa Dawing dan Desa Sambireja, sekitar 19 km di timur Kota Yogyakarta. Candi ini juga dikenal dengan nama Keraton Ratu Boko Yogyakarta, dan berdiri megah di puncak bukit.

Nama “Ratu Boko” diambil dari seorang raja Mataram yang legendaris, yang diyakini sebagai pemilik istana atau keraton yang kini menjadi reruntuhan Candi Ratu Boko. Raja dan Ratu Boko ini juga dikenal dalam legenda sebagai orang tua dari Roro Jonggrang, tokoh sentral dalam cerita rakyat Candi Sewu yang popular.

Sejarah Keraton Ratu Boko

Keraton Ratu Boko terletak sekitar 3 km di selatan Candi Prambanan, Yogyakarta. Lokasi ini berada di atas bukit dengan ketinggian ±195,97 meter di atas permukaan laut, memberikan pemandangan yang memukau. Meskipun sering disebut sebagai candi, Keraton Ratu Boko sebenarnya adalah reruntuhan sebuah kerajaan kuno, sehingga lebih tepat disebut sebagai “Keraton Ratu Boko”. Nama ini … Read more

Ibu Kota Baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara

Pada pertengahan tahun 2019, Presiden Indonesia, Joko Widodo, mengumumkan bahwa ibu kota negara akan dipindahkan dari Pulau Jawa ke Kalimantan Timur.

Lokasi ibu kota baru ini mencakup sebagian besar wilayah administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Langkah besar ini diambil sebagai upaya konkret pemerintah dalam memperbaiki tata kelola wilayah ibu kota, sekaligus mendukung pencapaian tujuan nasional Indonesia.

Alasan Pemindahan Ibu Kota

Pemindahan Ibu Kota Negara ini bukan hanya soal perubahan geografis semata. Lebih dari itu, ini adalah bagian dari visi besar pemerintah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Selain itu, perpindahan ini bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur, pemerintah berharap dapat menciptakan pusat pemerintahan yang lebih efisien dan berkelanjutan, serta mendukung pembangunan yang lebih merata di seluruh Indonesia.

Nama Ibukota Baru

Ibu … Read more

Pesona Candi Sewu: Peninggalan Agama Buddha Abad ke-8

Candi merupakan bangunan bersejarah yang berkaitan dengan kisah kosmologi suatu kepercayaan. Soekarno menyatakan bahwa candi bukan hanya sekadar malam, melainkan kuil pemujaan. Bangunan candi merupakan gambaran Gunung Meru, gunung suci dalam mitologi India. Gunung Meru dianggap sebagai pusat jagad raya yang dikelilingi oleh tujuh benua dan tujuh lautan.

Pesona Candi Sewu

Sejarah Candi Sewu

Candi Sewu adalah candi yang berlatar belakang agama Buddha, dibangun pada abad ke-8 pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Seperti halnya candi-candi lain, Candi Sewu dibangun sebagai tempat ibadah dan upacara keagamaan. Sejak abad ke-8, Candi Sewu ditemukan dalam kondisi tumpukan batu. Kurangnya perhatian menyebabkan kerusakan yang semakin parah, serta hilangnya bagian-bagian candi yang diambil untuk kepentingan pribadi. Pembangunan kembali Candi Sewu dilakukan secara bertahap, disebabkan oleh sulitnya proses pencarian batuan yang sesuai. Hal ini menyebabkan perbedaan dalam arsitektur bangunan tanpa mengubah hiasan dan ornamen yang terdapat di dalam candi.

Keunikan Arsitektur Candi Sewu

Candi mulai dibangun pada masa … Read more