Candi Borobudur Merupakan Warisan Budaya Dunia

Candi Borobudur, sebuah destinasi wisata yang sudah sangat terkenal bagi banyak orang. Sebagai candi Buddha terbesar di Indonesia dan di dunia, Candi Borobudur telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak tahun 1991. Tempat wisata ini selalu menarik perhatian wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, dengan segudang daya tarik yang dimilikinya.

Candi Borobudur Warisan Dunia

Artikel menarik lain > Sengkaling, Tempat Wisata Legend di Malang

Keagungan arsitektur Candi Borobudur Warisan Dunia tidak terlepas dari sejarah panjang kerajaan di Nusantara. Kemasyuran Candi Borobudur terkenal di seluruh dunia dan dikenal sebagai monumen Buddha terbesar di dunia menurut informasi resmi dari Kementerian Pariwisata.

Terletak di Magelang, Jawa Tengah, Candi Borobudur mengalami proses restorasi yang cukup lama untuk mengembalikan keagungannya. Candi Borobudur adalah salah satu harta karun yang paling berharga di Indonesia dan dunia.

Jarak Borobudur dengan Kota Yogyakarta

Daya Tarik Wisata Candi Borobudur

Candi Borobudur memiliki sejumlah daya tarik yang membuat para wisatawan terpesona dan selalu ingin kembali. Pertama, kemegahan dan arsitektur candi ini menjadi daya tarik utama. Bangunan candi yang luar biasa besar dan megah ini tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia.

Relief Candi Borobudur

Struktur bangunan candi mengikuti gaya mandala, yang merupakan lambang konsep alam semesta dalam agama Buddha. Selain itu, candi ini juga memiliki relief yang menawan di sepanjang dindingnya. Relief yang detail dan bernilai seni tinggi tersebut menceritakan berbagai cerita. Untuk memahaminya, Anda dapat mengelilingi candi searah jarum jam dan membaca relief secara berurutan.

Sunrise Candi Borobudur Warisan Dunia

Salah satu daya tarik yang sangat diminati oleh wisatawan adalah pemandangan sunrise di Candi Borobudur. Banyak wisatawan baik lokal maupun internasional yang berusaha untuk mengabadikan momen indah ini. Pemandangan sunrise di atas bukit dengan latar belakang Candi Borobudur sangat memukau dan tidak bisa Anda temui di tempat lain. Pengelola candi menyediakan paket khusus untuk menyaksikan sunrise dengan harga tertentu, yang termasuk makanan ringan dan makanan selama menunggu waktu sunrise tiba.

Memiliki Nilai Sejarah Peradaban Bangsa

Candi Borobudur juga memiliki nilai historis yang tinggi. Berada di candi ini akan membuat Anda merasakan kejayaan masa lalu. Cand ini dibangun dengan melibatkan umat Hindu-Buddha dan mencerminkan nilai saling menghormati antar umat beragama. Candi ini merupakan simbol peradaban masa lalu di wilayah kerajaan yang dipimpin oleh dinasti Syailendra. Bangunan Borobudur ini terbuat dari sekitar 2 juta balok batu.

Pemandangan Yang Indah di Seputaran Candi

Artikel menarik lain > Candi Jago di Malang dan Sejarah Singosari

Selain itu, pemandangan alam sekitar Candi Borobudur juga sangat indah. Dari puncak candi, Anda dapat menikmati panorama dan hamparan alam yang luas. Pemandangan desa-desa yang asri dan keindahan alam Indonesia dapat dinikmati dari tempat ini.

Candi Borobudur sebagai warisan Dunia memiliki banyak daya tarik yang membuatnya selalu ramai dikunjungi setiap harinya. Jika Anda ingin merasakan sendiri pesonanya, jadwalkan kunjungan Anda dan masukkan ke dalam daftar destinasi wisata Anda. Kota Jogja dan sekitarnya adalah pilihan yang tepat untuk menghabiskan liburan, dan menyewa mobil di Jogja akan semakin menyenangkan perjalanan Anda.

Sejarah dan fakta Candi Borobudur:

Berikut ini adalah ringkasan sejarah Candi Borobudur dan fakta uniknya:

Sejarah Candi Borobudur

Menurut catatan sejarah, pembangunan Candi Borobudur dimulai pada abad ke-8 dan ke-9 sekitar tahun 800 Masehi pada masa pemerintahan dinasti Syailendra. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu puluhan hingga ratusan tahun sampai akhirnya selesai pada masa pemerintahan Raja Samaratungga pada tahun 825 Masehi.

Meskipun telah selesai dibangun, tidak ada catatan sejarah yang menjelaskan siapa yang membangun Candi Borobudur. Pada saat itu, agama Hindu dan Buddha berkembang secara bersamaan di Pulau Jawa. Dinasti Syailendra tercatat sebagai penganut agama Buddha aliran Mahayana, sementara di sekitar Candi Borobudur juga terdapat penganut agama Hindu aliran Siwa.

Beberapa arkeolog berpendapat bahwa pembangunan Candi Borobudur mengalami empat kali perubahan. Awalnya, pembangunan dimulai dengan meratakan tanah di sekitar candi dan memadatkannya dengan batu untuk membentuk struktur piramida. Kemudian, struktur tersebut mengalami perubahan dengan penambahan undakan persegi dan melingkar. Pada akhirnya, Borobudur mengalami perubahan terakhir dengan penambahan undakan melingkar dan pelebaran ukuran pondasi.

Keagungan Borobudur sempat terlupakan selama berabad-abad karena tertutup oleh lapisan tanah dan debu vulkanik yang kemudian ditumbuhi oleh pohon dan semak belukar, sehingga menyerupai sebuah bukit. Alasan pasti mengapa penduduknya meninggalkan Candi Borobudur saat itu tidak diketahui secara pasti. Teori sejarah mengarah pada erupsi Gunung Merapi dan peralihan keyakinan penduduk dari Buddha ke Islam.

Kembalinya kepopuleran Candi Borobudur terjadi pada masa Thomas Stamford Raffles saat menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Pulau Jawa pada tahun 1811. Penemuan kembali terjadi ketika Raffles mendengar tentang adanya bangunan besar yang tersembunyi di dalam hutan dekat desa Bumisegoro. Raffles kemudian mengirim seorang Insinyur Belanda bernama Christian Cornelius untuk memeriksanya. Namun, kabar penemuan kembali Bor

obudur juga berdampak buruk dengan terjadinya kerusakan di beberapa tempat. Pada akhirnya, pada akhir tahun 1960-an, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk mengatasi masalah yang ada di Candi Borobudur. Pada tahun 1991, Candi Borobudur ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Struktur Candi Borobudur

Sebagai Candi Buddha terbesar di dunia dan monumen Buddha terbesar di dunia, Candi Borobudur memiliki struktur berbentuk punden berundak yang semakin mengecil ke atas, dengan empat tangga yang terletak di setiap arah mata angin, seperti yang dijelaskan dalam informasi resmi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Candi Borobudur memiliki panjang 121,66 meter, lebar 121,38 meter, dan tinggi 35,40 meter. Menurut filsafat Buddha, struktur tingkatan Candi Borobudur merupakan representasi dari alam semesta dan roda kehidupan. Terdapat tiga tingkatan pada struktur Candi Borobudur:

  • Kamadhatu: Bagian terbawah candi yang melambangkan dunia materi dan menggambarkan perilaku manusia yang masih terikat pada nafsu duniawi.
  • Rupadhatu: Bagian tengah candi yang melambangkan dunia antara dan menggambarkan perilaku manusia yang mulai meninggalkan keinginan duniawi, tetapi masih terikat pada dunia nyata.
  • Arupadhatu: Bagian atas candi yang melambangkan dunia tak berwujud dan menggambarkan tingkat yang telah melepaskan nafsu duniawi.

Batu-batu yang digunakan dalam pembangunan Candi Borobudur diperkirakan berasal dari sungai-sungai di sekitar Borobudur dengan total volume sekitar 55.000 meter kubik, setara dengan 2 juta potong batu.

Fungsi Candi Borobudur

Selain sebagai tujuan wisata, Candi Borobudur sebagai warisan Dunia juga berfungsi sebagai tempat ziarah bagi umat Buddha di seluruh dunia, dengan tujuan untuk membimbing umat manusia meninggalkan nafsu duniawi dan mencapai pencerahan dan kebijaksanaan sesuai dengan ajaran Buddha. Saat mengunjungi candi, para peziarah berjalan melalui lorong dan menaiki tangga sambil melihat 1.460 relief yang terukir di dinding batu candi.

Artikel menarik lain > Air Terjun Panas di Kota Batu

Fakta Unik Candi Borobudur

Selain sejarah dan perayaan Waisak yang menarik perhatian di mancanegara, Candi Borobudur juga memiliki beberapa fakta unik, antara lain:

  • Terdapat 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha, menjadikan Borobudur sebagai pemilik relief Buddha terbanyak dan terlengkap di dunia.
  • Pencurian arca-arca sering terjadi. Arca kepala Buddha asli sering dicuri dan dijual di pasar barang antik, kolektor, dan pasar ilegal. Dari 504 arca Buddha, banyak yang ditemukan tanpa kepala.
  • Candi Borobudur pernah menjadi target bom. Pada tanggal 21 Januari 1985, dua tahun setelah pemugaran kedua, terjadi serangkaian ledakan bom di beberapa stupa kecil. Dari sejumlah bom yang diletakkan, di antaranya meledak dan merusak ratusan batu stupa. Aksi bom ini terkait dengan pandangan radikal.
  • Pemerintah Hindia Belanda memberikan arca berharga kepada Thailand dan Inggris. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, mereka memberikan sejumlah artefak candi secara cuma-cuma kepada Raja Thailand Chulalongkorn II sebagai hadiah.
  • Pemerintah Hindia Belanda pernah mendirikan tempat minum teh di puncak stupa ketika pertama kali Candi Borobudur ditemukan.

Itulah sejarah Candi Borobudur dan beberapa fakta unik yang dapat Anda ketahui. Penting untuk menjaga kelestariannya agar tidak mengalami kerusakan dan punah. Selalu ingat untuk menjaga sikap dan tingkah laku yang baik, dan berani menegur pengunjung lain yang melakukan tindakan merusak seperti membuang sampah sembarangan, membuang puntung rokok ke dalam stupa arca, atau melakukan vandalisme.

Video Candi Borobudur

Foto-foto Hits Candi Borobudur