Candi Sambisari: Warisan Budaya Tersembunyi di Yogyakarta

Tahukah Anda di mana Candi Sambisari berada? Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sejarah Penemuan

Bagaimana candi ini ditemukan? Candi Sambisari Kalasan ini ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1966 oleh seorang petani bernama Arjo Wiyono saat mengolah tanah. Cangkulnya membentur batu berukir yang ternyata merupakan bagian dari runtuhan candi.

Candi Sambisari ditemukan secara tidak sengaja oleh petani yang sedang mencangkul sawahnya sekitar tahun 1966, kemudian dilakukan penyelamatan pada tahun itu juga (tahun 1966) oleh Kantor Wilayah Purbakala I LPPN Prambanan. Candi Sambisari diperkirakan dibangun sekitar abad 9 masehi dilihat dari lempengan emas yang ditemukan dengan aksara Jawa Kuno.

Video Candi Sambisari

Berikut ini video yang berhasil dibuat oleh admin saat berkunjung ke Candi Sambisari di Yogyakarta:

Lokasi Candi

Candi Sambisari berada di Dusun Sambisari, Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis, Candi Sambisari terletak pada koordinat -7.76289 110.44689 dengan ketinggian 145 mdpl. Candi Sambisari berlokasi pada area persawahan dekat dengan permukiman warga. Bangunan cagar budaya ini sendiri tertimbun material hasil erupsi Gunung Merapi sedalam 6,5 m.

Perkiraan Masa Pendirian

Kapan Candi Sambisari Kalasan diperkirakan dibangun? Para ahli memperkirakan Candi Sambisari dibangun pada abad ke-9 Masehi, sekitar tahun 812-838 M. Perkiraan ini didasarkan pada beberapa aspek:

  1. Arsitektur: R. Soekmono menggolongkannya ke abad ke-8 Masehi.
  2. Bahan bangunan: Penggunaan batu andesit menunjukkan periode yang sama dengan Candi Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan (abad 9-10 Masehi).
  3. Temuan prasasti: Lempengan emas bertulis yang ditemukan berasal dari sekitar abad ke-9 M.

Komponen Candi

Bagaimana struktur Candi Sambisari? Candi Sambisari terdiri dari:

  1. Candi induk berukuran 13,65 x 13,65 meter dengan tinggi 7,5 meter, menghadap ke barat.
  2. Tiga candi perwara di depan candi induk.
  3. Pagar keliling dari batu putih berukuran 50 x 48 meter.
  4. Teras selebar 8 meter di luar pagar keliling.

Apa yang unik dari candi induk? Di dalam bilik candi induk terdapat Lingga dan Yoni, simbol Dewa Siwa dan saktinya. Dinding luar candi memiliki relung-relung yang dihiasi arca dewa-dewi Hindu.

Struktur dan Arsitektur Candi

Penamaan Candi Sambisari diambil dari lokasi ditemukannya candi. Candi Sambisari Kalasan merupakan sebuah kompleks bangunan yang terdiri empat buah bangunan candi yaitu satu candi induk dan tiga candi perwara. Bangunan candi induk menghadap ke arah barat, sedangkan candi perwara menghadap ke arah timur. Secara umum kompleks Candi Sambisari memiliki tiga halaman yang bertingkat yang masing-masing halaman dikelilingi oleh tembok keliling. Letak bangunan candi berada di halaman ketiga atau yang halaman yang paling tinggi.

Candi Induk

Bangunan candi induk berukuran 13,65 x 13,65 m yang terdiri atas lantai selasar, pagar langkan, dan tubuh utama candi. Pada bagian lantai selasar terdapat 12 umpak yang diperkirakan dahulu digunakan sebagai tempat tiang dari kayu. Bahan konstruksi bangunan Candi Sambisari adalah batu andesit, sedangkan bahan pada pagar halaman ketiga adalah batu putih.

Candi Perwara

Bangunan pendukung saat ini kondisinya tersisa bagian kaki dan pagar langkan di atasnya. Candi kecil ini sisi selatan dan utara berukuran 4,8 x 4,8 m, sedangkan bagian tengah berukuran 4,9 x 4,9 m.

Keagamaan dan Temuan Arkeologi

Apa latar belakang keagamaan Candi Sambisari? Berdasarkan arca-arca yang ditemukan, Candi Sambisari memiliki latar belakang keagamaan Siwaistis atau pemujaan terhadap Dewa Siwa.

Candi Sambisari merupakan salah satu candi dengan langgam Jawa Tengah dan berlatar keagamaan Hindu yang dapat dilihat dengan adanya lingga dan yoni yang berukuran besar di dalam bilik bangunan induk candi serta arca-arca dewa hindu pada relung masing-masing dinding candi. Arca yang mengisi relung dinding utara yaitu arca Durga, relung dinding timur berisi arca Ganeša, relung dinding selatan berisi arca Agastya, sedangkan pada sisi barat tepatnya pada samping pintu bilik candi terdapat 2 buah relung namun tidak terdapat arca.

Selain candi, di kompleks Candi Sambisari ditemukan arca Mahakala dan Nandiswara, dua buah kotak batu, lingga semu, arca perunggu Bodhisattwa dan prasasti berbentuk lempengan emas kecil.

Proses Ekskavasi dan Pemugaran

Berapa lama proses ekskavasi dan pemugaran Candi Sambisari Kalasan berlangsung? Proses ini berlangsung selama kurang lebih 20 tahun, dimulai dari ekskavasi pertama pada September 1966 hingga peresmian purna pugar pada 23 Maret 1987.

Apa saja tahapan dalam pemugaran Candi Sambisari?

  1. Penelitian persiapan: pembongkaran, identifikasi, seleksi komponen batu, klasifikasi, dan penyusunan percobaan.
  2. Penataan kembali batu-batu penyusun candi dan pagar keliling.
  3. Pembuatan saluran air dan penataan lingkungan.

Kesimpulan

Candi Sambisari merupakan warisan budaya Hindu yang tersembunyi di Yogyakarta, ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1966 dan membutuhkan waktu sekitar 20 tahun untuk proses ekskavasi dan pemugaran. Diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi, candi ini memiliki struktur kompleks yang terdiri dari candi induk, tiga candi perwara, dan pagar keliling, dengan latar belakang keagamaan Siwaistis. Penemuan berbagai artefak dan arsitektur uniknya memberikan wawasan berharga tentang sejarah dan budaya Jawa kuno. Candi Sambisari tidak hanya menjadi bukti kejayaan masa lalu, tetapi juga menjadi contoh dedikasi dan keahlian dalam pelestarian warisan budaya, menjadikannya aset penting bagi penelitian arkeologi dan pariwisata di Indonesia.

Bukit Klangon Yogyakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *