Sebelum Berkunjung, Cari Tau Bagaimana Sejarah Kota Batu

Kota Batu, terletak di Jawa Timur, Indonesia, adalah destinasi wisata yang menarik dan populer bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dikenal dengan julukan “Kota Wisata,” Kota Batu menawarkan berbagai destinasi wisata menakjubkan, pemandangan alam yang indah, dan suasana yang segar. Artikel ini akan menceritakan Bagaimana Sejarah Kota Batu yang tak boleh dilewatkan.

Ketahuilah Sejarah Kota Batu

Sejarah Singkat Kota Batu

Ketahuilah Bagaimana Sejarah Kota Batu terlebih dahulu, Kota Batu adalah sebuah kota kecil yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Meskipun ukurannya kecil, kota ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Berikut ini adalah sejarah singkat Kota Batu.

Kota Batu Masa Kerajaan

Pada awalnya, wilayah Kota Batu ditempati oleh suku Tengger, salah satu suku pribumi yang mendiami kawasan Gunung Bromo. Mereka menghuni daerah ini sejak berabad-abad yang lalu dan hidup sebagai petani.

Pada abad ke-10, Kerajaan Singhasari yang dipimpin oleh Raja Ken Arok memperluas kekuasaannya hingga ke wilayah Batu. Kemudian, pada abad ke-13, Kerajaan Majapahit menggantikan Kerajaan Singhasari dan wilayah Batu tetap menjadi bagian dari kekuasaan kerajaan ini. Selama berabad-abad, daerah Batu tetap merupakan daerah agraris yang dihuni oleh suku Tengger.

Kota Batu Masa Penjajahan

Namun, pada abad ke-19, Belanda datang dan menjajah Indonesia, termasuk wilayah Batu. Belanda memperkenalkan pertanian komersial di wilayah ini, terutama tanaman apel, yang menjadi komoditas utama di kota ini hingga saat ini.

Pada masa penjajahan Belanda, Batu menjadi tempat rekreasi bagi para pejabat Belanda. Mereka membangun vila-vila dan kebun-kebun yang indah di sekitar wilayah Batu. Kota ini juga mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata alam yang menarik.

Kota Batu Masa Kemerdekaan hingga Sekarang

Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya pada tahun 1945, Kota Batu tetap menjadi bagian dari wilayah Republik Indonesia. Pada tahun 1982, Batu resmi menjadi sebuah kota administratif yang terpisah dari Kabupaten Malang.

Sejak itu, Kota Batu terus mengalami perkembangan pesat dalam bidang pariwisata. Dengan udaranya yang sejuk dan pemandangan alam yang indah, Batu menjadi tujuan wisata populer bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Banyak taman, taman rekreasi, serta tempat wisata lainnya didirikan di kota ini.

Selain sektor pariwisata, pertanian juga tetap menjadi sektor ekonomi yang penting di Kota Batu. Tanaman apel masih menjadi salah satu komoditas utama, tetapi juga terdapat produksi sayuran, bunga, dan tanaman hias lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Batu terus berupaya untuk meningkatkan infrastruktur dan fasilitas pariwisata. Pemerintah setempat juga berusaha mempertahankan keindahan alam dan lingkungan hidup yang ada di kota ini.

Asal Usul Nama Kota Batu

Lokasi Makam Mbah Wastu (Mbah batu)

Bagaimana Sejarah Kota Batu dan Asal usul nama Kota Batu, berikut ceritanya. Sebagian tokoh penduduk setempat memang menjelaskan bahwa istilah Batu bermula dari nama seorang ulama penerus Pangeran Diponegoro, bernama Abu Ghonaim alias disingkat Kyai Gubug Angin, yang selanjutnya dikenal penduduk setempat sebagai Mbah Wastu. Sebab kebiasaan tradisi Jawa yang mempersingkat dan memendekkan gelar sebutan orang yang dianggap terlampau panjang, dan juga agar bertambah pendek dan cepat ketika memanggil seseorang, gelar akhir Mbah Wastu disebut Mbah Tu menjadi Mbatu atau Batu sebagai Penyebutan untuk dinginnya kota-kota di Jawa Timur.

Menilik mundur sejarah keberadaan Abu Ghonaim selaku perintis dan dikenal sebagai tokoh masyarakat yang memulai babad alas dan dijadikan inspirasi istilah daerah Batu, sebenarnya Abu Ghonaim sendiri berasal dari wilayah Jawa Tengah. Sebagai pengikut setia Pangeran Diponegoro, Abu Ghonaim meninggalkan kampung halamannya di Jawa Tengah dan bermigrasi ke kaki Gunung Panderman untuk menghindari kejaran pasukan Belanda (Kompeni).

Abu Ghonaim atau Mbah Wastu mengawali kehidupan barunya dengan penduduk yang sudah ada sebelumnya dan berbagi rasa, ilmu dan agama yang diperolehnya selama menjadi pengikut Pangeran Diponegoro. Akhirnya banyak penduduk sekitar dan lainnya yang datang dan menetap disini untuk mengaji, berguru dan belajar agama pada Mbah Wastu. Pada awalnya mereka tinggal berkelompok (komunitas) di daerah Bumiaji, Sisir dan Temas, namun lama kelamaan komunitas tersebut semakin besar dan banyak menjadi masyarakat yang ramai hingga sekarang. Dan makam Mbah Tu sendiri terletak tidak jauh dari pusat Kota Batu saat ini yakni di Desa Bumiaji.

Itulah sejarah singkat Kota Batu. Dari sebuah daerah agraris yang didiami oleh suku Tengger, masa penjajahan dan Pelarian Pengikut Pangeran Diponegoro yakni Mbah Wastu, kini Batu telah menjadi kota wisata yang terkenal dan terus berkembang di Indonesia. Semoga Bermanfaat.

Artikel menarik lain > Kuliner Legend di Kabupaten Malang