Pendakian Gunung Welirang Via Tretes dan Pengalaman Pribadi

Gunung Arjuno Welirang adalah sebuah gunung yang memiliki 2 puncak tinggi, terletak di Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto dan Jawa Timur. Welirang sendiri merupakan kata Bahasa jawa yang berarti “Belerang”, dikarenakan terdapat tambang batu belerang di daerah sekitar puncaknya, yang dijadikan sebagai mata pencaharian para penambang belerang di desa-desa sekitar gunung ini.

Terdapat cukup banyak jalur pendakian di Welirang, namun salah satu yang sering digunakan dan ramai dari pendaki adalah Pendakian Gunung Welirang via Tretes. karena lokasinya ramai dan jalurnya mudah diakses. Selain terkenal dengan landscape yang apik, Gunung Welirang terkenal juga dengan medan yang dapat dikatakan cukup menantang, jalur yang cukup jauh, dan berbagai tingkat kesulitan lain. Gunung di Jawa Timur memang terkenal akan gunung-gunung berapi ekstrim.

Pendakian Gunung Welirang Via Tretes

beratnya medan berbatu tak seberat masalah hidup kita 😀

Artikel menarik lain > Penjelasan Lengkap Kereta Panoramic

Persiapan dan Rencana Pendakian

Pendakian gunung adalah salah satu kegiatan ekstrim yang membutuhkan perencanaan matang dan persiapan yang cermat. Jadi, jangan pernah berpikir untuk memasuki area pendakian dengan modal nekat. Terutama jika kamu berencana melakukan pendakian Gunung Welirang via Tretes yang menuntut kamu memiliki fisik dan mental yang kuat. Mengingat dari titik awal pendakiannya hingga puncak jalurnya tanjakan berbatu. Di sini, kami akan membahas persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pendakian.

1) Memilih Waktu yang Tepat

Daripada memaksakan diri mendaki dimusim hujan yang rawan badai dan jalur berlumpur, Lebih baik mencari waktu libur di musim kemarau. Pilih waktu yang tepat yang memungkinkan cuaca dan kondisi jalur pendakian lebih bersahabat. Selain itu, pemandangan sepanjang perjalanan akan lebih indah tanpa ada kabut ataupun mendung. Tidak seperti saat pendakian di musim hujan yang melelahkan, menguras tenaga dan emosi jiwa.

2) Kenali Medan Pendakian

Sebelum berangkat, carilah pengetahuan mendalam tentang jalur Pendakian Gunung Welirang via Tretes ini dan kumpulkan informasi sebanyak mungkin. Dapatkan peta jalur, perkiraan jarak dan waktu tempuh, lokasi berkemah, sumber air, serta kenali flora dan fauna yang mungkin akan kamu temui. Jangan lupa untuk selalu memantau prakiraan cuaca terbaru melalui radar BMKG atau aplikasi cuaca serupa agar kamu bisa mempersiapkan diri dengan baik.

diprank sama warga lokal katanya cuman 2 jam ke puncak, nyatanya 3,5 jam 😀

3) Rencana Pendakian yang Matang

Pendakian bukanlah perjalanan sembarangan. Kamu harus membuat rencana yang matang sehingga pendakianmu menjadi lebih nyaman dan terstruktur. Selalu siapkan rencana cadangan untuk menghadapi situasi darurat seperti perubahan cuaca yang drastis, cedera anggota tim, logistik yang menipis, dan berbagai situasi tak terduga lainnya.

4) Latihan Fisik yang Tepat

Ketahanan fisik yang baik sangat berpengaruh pada kelancaran pendakian. Oleh karena itu, rencanakan program latihan fisik setidaknya satu bulan sebelum tanggal pendakian. Namun, sekitar seminggu sebelum keberangkatan, kurangi intensitas latihan untuk mencegah cedera atau kelelahan. Beberapa latihan yang dapat kamu lakukan termasuk jogging, bersepeda, dan latihan berjalan kaki dengan durasi lama.

5) Persiapan Perlengkapan Pendakian yang Standard

Peralatan pendakian harus sesuai dengan standard keselamatan. Kamu tidak perlu peralatan mahal, yang terpenting adalah peralatan yang sesuai dengan fungsinya. Pastikan juga logistik seperti makanan dan minuman mencukupi. Jika tidak bisa membeli perlengkapan, kamu bisa menyewa perlengkapan outdoor dikota-kota sekitarmu.

6) Pantau kabar Terkini Gunung yang akan didaki

Cuaca tidak menentu membuat gunung-gunung di Indonesia terkadang susah ditebak. Jika musim hujan terkadang gunung-gunung di Indonesia rawan longsor dan banjir bandang. Dan jika musim kemarau panjang terkadang gunung-gunung banyak yang terbakar. Maka dari itu pantau terus kabar gunung terkini supaya mendaki gunung berjalan dengan aman dan lancar. Selain itu kondisi gunung berapi juga tidak menentu, kamu harus sering-sering memantau status gunung berapi jika tujuan mendaki gunungmu masih dalam gunung berapi aktif seperti Gunung Semeru, Rinjani, Raung dan Merapi.

Dengan merencanakan dengan matang dan mempersiapkan diri dengan baik, kamu akan lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi tantangan yang menunggu di jalur Tretes. Ingatlah selalu untuk selalu mengutamakan keselamatanmu dan tim pendakianmu. Selamat mendaki!

Rute Pendakian Gunung Welirang Via Tretes

Rute pendakian ini dimulai dari basecamp yang terletak di Jl. Wilis, Semeru, Prigen, Kec. Prigen, Pasuruan. Basecamp Jalur pendakian Gunung Arjuno via Tretes ini berlokasi di seberang Hotel Tanjung. Pendakian yang melalui Tretes adalah jalur yang sering dilalui para pendaki, karena jalur ini kita bisa langsung mendaki ke Gunung Arjuno – Welirang.

Pendakian Gunung Welirang Via Tretes

Artikel menarik lain > Minuman Bir Pletok Betawi

Jalur Menuju Basecamp

Mengawali perjalanan mendaki Gunung Arjuno-Welirang via Tretes membutuhkan perencanaan yang baik, termasuk bagaimana kamu akan mencapai pos perizinan. Berlokasi di kawasan wisata Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, pos perizinan ini bukanlah sebuah basecamp khusus. Namun, jangan khawatir bagi kamu dari luar kota ada beberapa pilihan untuk beristirahat, sebelum pendakian dimulai, seperti menyewa homestay atau penginapan murah di sekitar Tretes.

Bagi mereka yang membawa kendaraan pribadi, warung sekitar basecamp dan disekitar area tersebut menyediakan layanan tempat parkir untuk motor atau mobilmu. Jadi, kendaraanmu akan tetap aman selama kamu mendaki Gunung Arjuno-Welirang. Namun, bagaimana kamu bisa mencapai pos perizinan ini dengan mudah? Berikut beberapa petunjuknya.

Berkendara atau Naik Ojek

Rute menuju Tretes sebenarnya cukup mudah. Jika kamu membawa kendaraan pribadi dari Surabaya atau Malang melalui jalan tol, cukup keluar di pintu tol Pkamuan. Dari sana, buka aplikasi peta di hpmu, dan jalur menuju Tretes seperti maps dibawah ini akan memandumu. Jadi, jangan lupa menghidupkan GPS!

Untuk mereka yang memilih kendaraan umum, seperti bus, ceritanya sedikit berbeda. Kamu bisa turun di Terminal Pkamuan dan setelah itu, petualanganmu akan semakin seru. Naiklah ojek yang akan membawamu melalui jalan-jalan yang berliku dan penuh petualangan hingga akhirnya kamu sampai di Basecamp di Tretes.

Tanya Warga

Jangan malu-malu untuk bertanya pada penduduk setempat atau petugas Tahura Raden Soerjo jika kamu merasa bingung. Mereka adalah pemandu terbaik yang bisa memberikan petunjuk arah yang jelas dan mungkin sedikit cerita lokal yang menarik. Mungkin saja, mereka akan memberimu arahan cerita seru tentang gunung yang akan kamu daki.

Jadi, apapun pilihanmu, berkendara sendiri, naik ojek, atau sekadar bertanya pada penduduk setempat, petualanganmu ke Gunung Arjuno-Welirang via Tretes akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Nikmati setiap detiknya dan jangan lupa untuk menikmati keindahan alam yang menanti di puncak gunung.

Peta Lokasi Basecamp

Harap diingat, lokasi basecamp ini terletak di Pos Jaga Taman Wisata Alam Tretes, dan diplakat bernama Pos Ijin Pendakian.

Kontak Basecamp

Muhamad Junaedi – 081554432204

Kasiyanto – 082244528344

Mohamad Alfan – 081332303636

Wahyu Rama Dhoni – 08973854949

Basecamp (Pos Ijin Pendakian)

Waktu tahun 2015 dulu, mimin sempat mendaki disini dan ijin serta pembayaran dilakukan di Pos ini, Terkadang ada juga yang melakukan registrasi di Pos berikutnya, hal ini tergantung jalur masuknya dari mana. Yang terpenting kita sudah melapor dan membayar sesuai dengan ketentuan yang berlaku disini. Tapi info terbaru di basecamp ini sekarng bisa langsung melakukan registrasi.

Ketika Kamu tiba di Tretes ketinggian basecamp ini bahkan belum mencapai 1.000 mdpl. Oleh karena itu, Kamu perlu bersiap untuk perjalanan yang cukup jauh menuju puncak Gunung Welirang. Sebelum memasuki kawasan perhutani Gunung Welirang, Kamu diharuskan membayar tiket registrasi seharga Rp 10.000,- per hari. Ini adalah persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjaga kelestarian alam dan mendukung pengelolaan kawasan gunung. Registrasi berbeda-beda tergantung Tahun Pendakian kamu.

Pos 1 Pet Bocor

Dari basecamp Gunung Arjuno-Welirang, perjalanan menuju pos 1 yang dikenal sebagai Pet Bocor akan memakan waktu sekitar 20-30 menit. Jalur ini terdiri dari jalan makadam yang tersusun rapi dan cenderung menanjak, yang bisa membuat pendaki merasa lelah. Setelah tiba di pertigaan, kamu harus belok ke arah kiri untuk melanjutkan ke Pos 1. Di pos ini, tersedia warung kecil yang menyediakan makanan dan minuman. Ini adalah tempat yang ideal untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan yang menantang.

Selain untuk istirahat, di pos ini juga dilakukan beberapa prosedur administrasi. Pendaki diwajibkan untuk melampirkan fotokopi identitas, mengisi formulir kelengkapan mendaki, mencantumkan jumlah anggota rombongan, dan melakukan pembayaran sebesar Rp. 10.000,- per hari. Penting untuk dicatat bahwa pembayaran di pos ini merupakan pembayaran kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, berbeda dengan pembayaran di basecamp yang dikelola oleh Perusahaan Umum Perhutani.

Pos 1 juga dilengkapi dengan fasilitas camping ground yang memiliki bangunan kokoh dan sumber air yang dekat. Fasilitas ini sangat berguna bagi pendaki yang ingin berkemah di Gunung Arjuno-Welirang. Jalur menuju pos 1 juga tidak terlalu sulit, melewati jalan makadam dan melintasi perkebunan warga sekitar.

Setelah menyelesaikan semua prosedur di pos 1, pendaki dapat melanjutkan perjalanan menuju pos 2 Kokopan. Dalam waktu sekitar 20 menit berjalan, kaki mungkin akan terasa panas dan pegal, terutama jika pendaki kurang berolahraga sebelumnya.

Pos 2 Kokopan

Saat melewati Pos 1, tantangan sesungguhnya yang menguras energi dan emosi baru dimulai. Perjalanan menuju Pos 2 Kokopan kurang lebih memakan waktu sekitar 2 – 3 jam tergantung pada kecepatan dan kondisi fisik pendaki. Jalur ini penuh dengan batuan yang membentuk jalur khusus pejalan kaki tapi tidak rata, dan terkadang menyiksa kaki yang melewatinya. Jalur ini adalah jenis trek berbatu-batu makadam selebar mobil, yang biasanya digunakan oleh hardtop pengangkut belerang dari Pos Pondokan. Hardtop ini biasanya berangkat dari Tretes sejak pagi dan kembali menjelang sore.

Sampai di Pos 2 Kokopan, kamu akan menemui tempat berkemah yang cukup luas. Di sini, tersedia sumber air bersih dengan debit yang cukup besar yang mengalir sepanjang tahun. Dan warung kecil tempat pendaki bisa duduk beristirahat. Terutama saat musim ramai pendaki, biasanya pada akhir pekan, warung di Pos 2 Kokopan akan buka dan menjual berbagai gorengan dan minuman kemasan lainnya. Air menjadi lebih aman hingga ke Pos 2 ini, sehingga pendaki dapat merencanakan perjalanan selanjutnya dengan lebih baik. Waktu mimin mendaki dulu ngecampnya disini, karena dekat dengan sumber air dan pemandanganya begitu indah jika langit cerah. Nampak Gunung Penanggungan dan pemandangan Kota-kota sekitar.

Artikel menarik lain > Pendakian Gunung Panderman Batu

Pos 3 Pondokan

Setelah melewati Pos 2 Kokopan, kini saatnya menghadapi perjalanan panjang hingga Pos 3 Pondokan. Dari Pos 2 Kokopan, pendaki akan memasuki fase perjalanan terpanjang di jalur Tretes menuju Pos 3 Pondokan. Berikut keunikan Pos 3 Pondokan dan Jalurnya:

Vegetasi dan Ulat Bulu

Selama perjalanan menuju Pos 3 Pondokan, pendaki akan melihat perubahan vegetasi. Di atas Pos 2 Kokopan, pepohonan pinus dan tanaman perdu seperti pakis mulai mendominasi pemandangan. Penting untuk tetap waspada terhadap satwa seperti ulat bulu yang sering ditemukan di semak-semak atau tanah saat kamu ingin beristirahat.

Tanjakan Asu yang Fenomenal

Perjalanan dari Pos 2 Kokopan menuju Pos 3 Pondokan diperkirakan memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4 jam, tergantung pada kecepatan dan kondisi fisik pendaki. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 3-4 jam dan jalurnya masih sama, menanjak dan berbatu.

Di jalur ini, kamu juga akan mengenal dengan lebih dekat Tanjakan Asu, sebuah jalur yang menanjak lurus, terjal dan panjang, cukup melelahkan. Dan mitosnya pendaki yang melewati Tanjakan Asu sering diganggu mahluk halus yang usil jika tidak berdoa dan tidak fokus ketika Pendakian.

Mimin sempet diceritain pengalaman sesama pendaki lain, yang tiba-tiba temannya merasa berat dan cepat lelah. Setelah dilihat temenya eh, ternyata ada yang numpang diatas pundak. Numpangnya lama lagi. Pas ditanya kenapa sampe ditumpangi gitu, ternyata temen pendaki ini punya niat buruk saat mendaki dan jarang berdoa. Selain itu waktu perjalanannya menjelang sore hari, Lengkap sudah. Syarat-syaratnya mendapat tumpangan gelap di Gunung. Hehee..

Pos 3 Pondokan (Tempat Berkumpul Para Penambang Belerang)

Sampai di Pos 3 Pondokan, pendaki akan menemui beberapa pondokan kecil yang digunakan untuk menyimpan belerang. Dan itulah alasan mengapa Pos ini disebut Pondokan. Di dekat pondokan penyimpanan belerang ini, terdapat sungai yang menjadi sumber air. Namun, perlu diingat bahwa lokasi menuju sumber air bisa cukup kotor. Dan mimin dulu waktu disini sempet membeli minuman penambah stamina pria dan roti kepada bapak-bapak penambang yang jualan.

Persimpangan Jalur di Pos 3 Pondokan

Pos 3 Pondokan memiliki peran penting sebagai persimpangan jalur ke puncak Gunung Welirang dan Gunung Arjuno. Di sini, pendaki bisa memutuskan untuk melanjutkan pendakian ke salah satu dari kedua puncak tersebut. Pos 3 Pondokan juga memiliki beberapa gubuk atau pondok sederhana yang mirip dengan rumah hobbit dalam film “The Lord of The Rings”.

Tips antisipasi: untuk menghindari Bapak-bapak usil yang suka malak makanan dan saka masuk tenda tanpa ijin di pos ini, lebih baik tidak usah ngecamp di Pos Pondokan. Khawatir barang berharga dan perlengkapan mendaki hilang.

Artikel menarik lain > Penjelasan lengkap mengenai Kopi

Taman Edelweiss

Petualangan Pendakian Gunung Welirang via Tretes terus diuji ketangguhan dan kesabarannya, terutama setelah melewati Pos 3 Pondokan. Jalur yang dominan batu-makadam menjadi hal yang mulai terbiasa. Perjalanan menuju Taman Edelweiss menghadirkan tantangan tanjakan dan beberapa bonus pendakian yang mendatar. Jalur berbatu ini menjadi tumpuan gerobak para penambang belerang saat mereka naik turun gunung untuk menambang. Trek ini memiliki kombinasi tantangan tanjakan yang cukup curam dan beberapa bagian dataran tanah empuk yang enak dibuat jalan.

Tiba di Taman Edelweiss, pendaki akan dihadapkan pada pesona tanaman edelweiss yang khas. Sesuai namanya, Taman Edelweiss adalah tempat di mana tanaman ini tumbuh subur. Dari sini, biasanya bau belerang dari kawasan puncak Gunung Welirang mulai tercium. Taman Edelweiss juga merupakan persimpangan jalur menuju puncak Gunung Kembar I dan II yang menghubungkan dengan Puncak Gunung Arjono. Jika kamu memiliki cukup kondisi fisik dan perbekalan yang memadai, kamu bisa mengunjungi kedua puncak tersebut setelah mencapai puncak Gunung Welirang.

Perjalanan dari Pos 3 Pondokan menuju Pos Taman Edelweiss biasanya memakan waktu kurang lebih 45 – 60 Menit, tergantung pada kecepatan dan kondisi engsel pada kaki pendaki. 😀

Puncak Gunung Welirang

Kondisi jalur menuju Puncak dari Taman Edelweis ini berupa jalan setapak yang melipir di tebing dengan jurang yang mengintai di sisi kiri. Tetap hati-hati dan waspada karena jika nyemplung langsung pindah kealam bidadari. Sebagai pendaki, sangat penting untuk berhati-hati dalam setiap langkah yang diambil, dan hindari kebablasan yang bisa mengikuti jalur penambang yang mengarah ke arah kawah.

Jika sedang cerah kamu akan disuguhi Pemandangan alam yang luar biasa ketika melipir dijalan setapak. Dari sini kamu bisa melihat Kota Malang dan Kota Batu dari kejahuan.

Jalur menuju puncak selalu mengarah ke kanan dari jalur berbahaya. Disekitar jalur pendakian ini terdapat Gua Sriti, Area ini memiliki ketinggian sekitar 3.126 mdpl. Mitosnya Gua ini peninggalan Jepang.

Saat kamu tiba di Batu Besar dan lapangan luas yang dipenuhi bebatuan dan bongkahan belerang, kamu akan merasa lebih aman dan mendekati puncak Gunung Welirang. Selama perjalanan menuju puncak, kamu akan melihat bahwa vegetasi masih didominasi oleh edelweiss dan pohon cantigi (manisrejo).

Kawasan puncak Welirang tidak terlalu luas, sehingga kamu perlu berhati-hati. Selama dipuncak, disarankan menggunakan masker untuk melindungi diri dari bau belerang yang menyengat dari arah kawah terbesar yang berada di bawah puncak. Perjalanan jalur mlipir ini menuju puncak Gunung Welirang biasanya memakan waktu sekitar 45 hingga 60 menit, tergantung pada kekuatan lutut dan kondisi jalur. Terkadang pas kamu kebarengan Penambang yang membawa gerobak belerang, dipastikan perjalananmu akan padat merayap. Seperti bawa mobil dijalur berkelok-kelok di depan ada muatan pasir. Pelan-pelan pak sopir…

Di puncak Gunung Welirang ini kamu bisa melihat pemandangan ujung utara jawa timur, Gunung Penanggungan, Kota Surabaya dan Sidoarjo. Bahkan jika cuaca cerah bisa melihat Sura Madu dan Pulau Madura.

Turun dari Puncak Gunung Welirang

Ketika kamu naik gunung dengan jalur trek yang berbatu sampai mendekati puncak, kira-kira apa yang akan kamu perbuat setelahnya? Yups betul, harap bersabar karena ini ujian. Mimin saja ketika turun gunung ini rasanya ingin menggelinding dari atas, tanpa harus menahan langkah kaki berjalan melewati jalur bebatuan ini. Rasanya dengkul dan tulang kaki mau copot semua. Apa lagi ketika jalan turunan paving mendekati basecamp, rasanya pingin menggelinding saja tanpa harus jalan kaki. Cenut-cenut di lutut dan terasa mur baut dilutut mau lepas “protol kabeh” 😀

Dan jangan lupa tetap meninggalkan jejak pejalan kaki dan kenangan saja, sampah dan statusmu bawa turun. Karena alam tidak butuh sampahmu, salam lestari.

Artikel menarik lain > Flora Wisata Santerra de Laponte

Tips Pendakian Gunung Via Tretes

Pendakian gunung adalah pengalaman mendebarkan dan tak terlupakan, tetapi juga memerlukan persiapan yang matang. Untuk memastikan perjalanan mendaki Gunung Welirang via Tretes berjalan dengan lancar, kami memiliki beberapa tips penting yang akan membantu Kamu menjalani petualangan dengan nyaman dan aman.

Persiapkan Peralatan dan Perlengkapan Mendaki yang Lengkap

Pastikan Kamu membawa peralatan dan perlengkapan mendaki yang lengkap, termasuk tenda, sleeping bag, pakaian yang sesuai, peta jalur, alat masak, lampu senter, dan perlengkapan darurat. Peralatan yang tepat akan memberikan kenyamanan dan keamanan selama pendakian.

Pertimbangkan Logistik dengan Bijak

Warung di Pet Bocor biasanya buka sepanjang hari, tetapi di Kop-kop’an, biasanya hanya buka di akhir pekan. Oleh karena itu, rencanakan logistik makanan dan minuman Kamu menjadi penting. Pastikan Kamu membawa cukup persediaan makanan dan air untuk seluruh perjalanan, terutama jika Kamu mendaki di luar akhir pekan.

Manfaatkan Sumber Air dengan Bijak

Sumber air bersih tersedia di pos Kop-kop’an dan Pondokan. Namun, perlu diingat bahwa sungai di Pondokan, meskipun memiliki sumber air yang bersih, seringkali sangat kotor karena banyak pendaki yang membuang sampah dan kotoran di sana. Sebaiknya hindari mengambil air dari sungai dan gunakan sumber air di pos yang tersedia.

Pertimbangkan Lokasi Berkemah dengan Hati-hati

Tidak disarankan untuk berkemah di Pondokan dan setelahnya menuju puncak, karena kondisi tempat tersebut kurang kondusif dan tidak selalu aman. Sebagai gantinya, pertimbangkan untuk berkemah di pos-pos yang lebih aman dan nyaman.

Tetap dijalur aman

Selalu pertimbangkan untuk tetap terhubung dengan teman-teman pendaki Kamu dan gunakan petunjuk yang ada di sekitar jalur. Jika ada keraguan tentang arah atau kondisi jalur, jangan ragu untuk bertanya kepada pendaki lain atau petugas yang mungkin Kamu temui.

Waspada Terhadap Perubahan Cuaca

Cuaca di pegunungan bisa berubah dengan cepat dan menjadi ekstrem. Jika cuaca memburuk atau tkamu-tkamu badai muncul, segera turun dari gunung untuk menghindari risiko yang tidak perlu.

Jangan lupa berdoa

Supaya selamat, berangkat dan pulang jangan lupa selalu berdoa. Luruskan niat, hati dan pikiran. Jangan ada pikiran atau tindakan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penumpang gelap yang sempat diceritakan diatas.

Dengan mengikuti tips diatas, Kamu dapat memastikan bahwa pendakian Gunung Welirang via Tretes akan menjadi pengalaman yang aman, nyaman, dan tak terlupakan. Selamat menjalani petualangan mendaki dan nikmati keindahan alam pegunungan Jawa Timur!

Kesimpulan

Kesimpulan dari Pendakian Gunung Welirang Via Tretes: Dengan mencari informasi dan melakukan tips-tips pendakian di atas, sangat berguna bagi para pendaki yang ingin melakukan Pendakian ke Gunung Welirang melalui jalur Tretes. Jika Pendakianmu ingin berjalan lancar maka pengetahuan yang komprehensif tentang perencanaan, rincian jalur pendakian, kondisi alam, serta tips-tips keselamatan harus kamu kuasai. Dengan berdoa, persiapan matang, kehati-hatian di jalur berbahaya, dan perhatian terhadap lingkungan, kamu dapat merasakan menjadi petualangan sejati yang benar-benar peduli dengan alam, dan selamat mendaki di pegunungan Jawa Timur yang indah.

Sumber:

Perjalanan pribadi mimin

telusuri.id

tahurarsoerjo.dishut.jatimprov.go.id

catatanalam.wordpress.com

Artikel menarik lain > Gunung Putri Tidur di Malang

5 thoughts on “Pendakian Gunung Welirang Via Tretes dan Pengalaman Pribadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *