Objek wisata bahari yang terletak di Kabupaten Situbondo ini memang cukup populer, khususnya bagi masyarakat Jawa Timur. Selain alamnya yang memang benar-benar indah, pantai sepanjang lebih-kurang 3 kilometer ini merupakan jalur Iintas wisata strategis antara Surabaya Bali. Karenanya, tidak mengherankan kalau objek wisata ini tidak pernah sepi pengunjung meski bukan hari libur. Sayangnya, panorama Pantai Pasir Putih Situbondo yang indah ini cenderung kurang memperhatikan aspek kebersihan dan perawatan.
Lokasi Pantai:
Wisata Alam Pantai Pasir Putih Situbondo
Soal fasilitas penunjang, mungkin tidak ada yang perlu diragukan. Mulai dari hotel yang berkelas, restoran, kolam renang, lapangan tenis, semua tersedia di sini. Area parkir juga cukup luas. Cenderamata tinggal pilih yang cocok dengan selera. Dan, bagi yang ingin menyaksikan terumbu karang dari dekat, tersedia sekitar 40 buah perahu nelayan yang siap mengantarkan dan memandu Anda ke tempat yang dimaksud. Warung-warung untuk makan-minum juga banyak. Kamar mandi dan WC juga menyebar dari ujung yang satu ke ujung lokasi yang lain.
Di Pantai Pasir Putih Situbondo tidak tersedia hiburan-hiburan yang bersifat pertunjukan, tontonan maupun musik. Ini benar-benar objek wisata yang khusus menyajikan panorama alam, mandi dan berenang di laut ataupun berperahu. Dan bila ingin mendapatkan pemandangan yang benar-benar indah, datanglah pada sore hari menjelang matahari terbenam. Sediakan kamera, dan abadikan peristiwa itu. Di kompleks ini kegiatan hanya berlangsung pagi hingga sore, sedang pada malam hari sepi, kecuali mereka yang bermalam di hoteI-hotel untuk sekadar menikmati alam pantai di maIam hari.
| Artikel menarik lainnya: Pantai dan Tempat Pelelangan Ikan Sendang Biru Malang
“Dulu, sebelum peristiwa bom Bali, wisatawan mancanegara masih banyak yang mau berkunjung ke Pasir Putih. Setiap minggu pasti ada. Dan, biasanya mencapai puncak pada bulan-buIan Juni hingga Agustus. Kebanyakan dari mereka masuk dari arah Surabaya , sedang dari arah Bali jarang sekali ada. Sayang, sejak timbulnya malapetaka bom Bali, kunjungan wisatawan asing pun langsung terhenti. Padahal mereka sudah punya kalender tahunan yang tetap, hasil kerjasama dengan sebuah biro perjalanan,” ujar Tukimun, salah seorang penanggung jawab pengelolaan Pasir Putih.
Pantai Pasir Putih, masih kata Tukimun, merupakan aset wisata Kabupaten Situbondo yang relatif aman karena topografinya yang landai. Bandingkan dengan objek-objek wisata pantai di selatan Pulau Jawa yang umumnya curam. Ombaknya juga tidak terlalu besar, sehingga tidak terlalu berbahaya bagi mereka yang tidak pandai berenang. Sayang, wisatawan asing sudah jarang sekali yang mau kesini, bahkan boleh dikata sudah terputus sama sekali. “Entah, keadaan ini akan berlangsung hingga kapan,” kata Tukimun menyesali.
Perlunya Penataan, Pembenahan dan Perawatan
Objek wisata Pantai Pasir Putih Situbondo ini merupakan wilayah Kecamatan Bungatan, yang jaraknya 174 km dari Surabaya atau 21 km dari arah Kota Situbondo. Merupakan aset Pemerintah Kabupaten Situbondo yang dikelola oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasir Putih, sebuah BUMD setempat. Sekarang ini mem pekerjakan tidak kurang dari 50 orang karyawan, dengan status Pegawai Per usahaan Daerah.
Keindahan panorama Pasir Putih memang tidak bisa dibantah. Sayang, penanganannya masih jauh dari yang diharapkan, terutama dari sisi kebersihan dan perawatan. Di sana-sini kita masih banyak menjumpai sampah yang dibuang sembarangan. Padahal di berbagai sudut sudah disediakan bak sampah, baik yang dibuat dari semen maupun drum bekas. Tapi, kesadaran membuang sampah pada tempatnya nampaknya masih perlu digalakkan ,dan rasa-rasanya tidak cukup hanya dengan memajang papan-papan peringatan.
Para penjual makanan dan minuman yang memasang tenda-tenda tempat berjualan juga perlupenataan. Sebab, banyak di antaranya yang asal pasang tanpa memperhatikan estetika, dan bahkan terkesan acak-acakan. Ini sangat mengganggu kenyamanan pengunjung. Begitu juga tenaga kebersihan, mungkin perlu dibentuk semacam ”Pasukan Kuning” yang sewaktu-waktu siap diterjunkan membersihkan sampah-sampah yang berserakan di sepanjang pantai agar objek wisata ini tidak terkesan kumuh dan melahirkan bau yang tak sedap.
Sejak memasuki gerbang pintu masuk, memang sudah sangat terasa kalau objek wisata bahari ini kurang perawatan. Lihat saja langit-langit pintu masuk, sebagian besar sudah rusak dan bahkan ada yang menggantung bak renda yang terlepas dari jahitannya. Warna catnya juga sudah kusam. Begitu juga kamar-kamar mandi/WC yang tersedia, pintu-pintunya sudah banyak yang rusak.
Padahal setiap pengunjung yang akan membuang hajat ditarik biaya Rp 2.000. Ironis memang. Di satu sisi pihak pengelola terus membangun hotel yang berkelas tapi di sisi yang lain haI-ha yang mendasar justru dikesampingkan.
Tidak ada yang bisa membantah bahwa panorama alam di sini memang benar-benar indah, sayang yang putih memang tidak selamanya bersih sebagaimana yang kita jumpai di Pasir Putih.
| Artikel menarik lainnya: Pantai Goa Cina Hitz di Kabupaten Malang
Prospek Menjanjikan dari Hasil Ekspor
Gajah memang beda dengan kerang, tapi kedua hewan ini juga mempunyai banyak kesamaan. Tidak percaya? Simak ini. Kalau peribahasa mengatakan gajah mati meninggalkan gading, maka kerang mati pasti meninggalkan kulitnya.
Dan, gading dan kulit kerang banyak diburu orang dalam ruang yang hampir sama sebagai barang dasar untuk pajangan di dalam rumah atau untuk asesori ke cantikan. Masih kurang yakin? DatangIah ke Pasir Putih Situbondo. Di sana Anda akan menjumpai berbagai hiasan yang terbuat dari kulit kerang, baik untuk hiasan rumah maupun untuk asesori kecantikan.
Beberapa tahun belakangan ini kerajinan kulit, kerang di wilayah Pasir Putih memang berkembang amat pesat. Di samping karena bahan bakunya yang memang banyak tersedia secara alami, para perajin kulit kerang itu sendiri semakin hari semakin mampu menciptakan karya-karya yang manarik. Mereka sudah bisa manciptalan
aneka bentuk dan ukuran, mulai dari bentuk kura-kura, trenggiling, buaya, maupun berbagai hiasan ruangan seperti bentuk lampu gantung yang antik dan kuno, lampu duduk dan berbagai hiasan meja dan hiasan dinding lainnya.
Menurut Tukimun, beberapa tahun belakangan ini hasiI-hasil kerajinan kulit kerang yang diproduksi para perajin Pantai Pasir Putih Situbondo sudah mampu menembus pasar mancanegara. Negara-negara yang selama ini sering memesan di antaranya, Belanda, Amerika Serikat dan India. Jumlah yang mereka minta juga banyak, bisa dalam beberapa kontainer untuk sekali kirim. Ini tentu saja merupakan prospek yang baik, khususnya bagi para perajin kerang di Pasir Putih yang jumlahnya jugaterus meningkat. (Suhandi M. – Tourism News Jatim 2005)
Mari Jaga Bersama Pantai Kita dengan tidak Membuang Sampah Sembarangan.
| Artikel menarik lainnya: Wisata Pantai Gatra Malang
Hello gess, panggil saja saya mimin atau yuant, lahir di Malang, pernah bekerja di Jakarta, Mojokerto dan penempatan di Kaltim, Kalsel Kalteng, Jambi, Sultra dan Sulteng. Karena sering jalan-jalan gratis inilah web ini terlahir. I create some Article and content creator for different perception. So, check it out.