Blog, Jejak Kaki

Cerita Mbah Jugo di Pesarean Gunung Kawi

Pesarean Gunung Kawi

Cerita Pesarean Gunung Kawi ini bermula pada suatu pagi ketika bersih-bersih rumah dan mengumpulkan buku-buku bekas untuk dikilokan, aku tidak sengaja menemukan Majalah Jatim Tourism News edisi 25 Juli – 15 Agustus 2005 No. 50 Tahun III. Setelah kubalik-balik, kucermati dan ku baca berulang-ulang ternyata isinya sangat bagus dan sangat berbobot dalam Sejarah di Malang dan Jawa Timur. Akhirnya aku mengumpulkan dan menyimpan majalah tersebut, daripada harus dikilokan dan ujung-ujungnya didaur ulang untuk sesuatu yang kurang bermanfaat seperti bungkus kacang atau bungkus gorengan. Alhasil setelah mengorek-orek info dan artikel didalamnya akhirnya aku mendaur ulang (sesuai SEO) isi artikel tersebut dengan tujuan untuk pembelajaran bagi teman-teman, saudara sebangsa dan setanah air mengenai sejarah, asseeek… Berikut artikelnya:

Artikel Asli :
Cerita Gunung Kawi (Bagian Pertama)
Cerita Gunung Kawi, Pemuka Agama Keturunan Darah Biru (Bagian Kedua)
Cerita Gunung Kawi, Mbah Jugo di Cintai Masyarakat (Bagian Ketiga)

Lokasi Pesarean Gunung Kawi dan Jarak dari …

Jejak Kaki

Cerita Gunung Kawi Malang, Mbah Jugo adalah Guru Besar (Habis)

Artikel Sebelumnya :
Cerita Gunung Kawi Malang (Bagian Pertama)
Cerita Gunung Kawi Malang, Keturunan Darah Biru (Bagian Kedua)
Cerita Gunung Kawi Malang, Karomah Mbah Jugo (Bagian Ketiga)

Cerita Masyarakat Keturunan Cina

Pada tahun 1931, beberapa orang Tionghoa dari Surabaya, naik ke makam Mbah Jugo di Gunung Kawi dengan kepentingan yang berbeda meski ujung-ujungnya juga sama. Sebut saja, Tjia Tian Tjin. Ia mendapat musibah karena anak lelakinya bernama Tjia Hong Bwee mengalami kecelakaan. Ketika jatuh, anak itu terluka, dan bagian yang terluka itu tak pernah kunjung sembuh meski sudah dibawa berobat ke dokter, sinshe, maupun dukun. Anak itu menderita selama 7 tahun dan tidak ada tanda-tanda kesembuhan.

Cerita Gunung Kawi Malang
ilustrasi by: detik.net.id

Karena merasa sudah berupaya maksimal untuk kesembuhan anaknya dan ternyata tidak membawa hasil apa-apa, pada akhirnya Tjia Tian Tjin mengambil sikap untuk naik ke kaki Gunung Kawi guna mencari penyembuhan alternatif terhadap penderitaan anak lelaki kesayangannya. Dan hasilnya …

Jejak Kaki

Cerita Gunung Kawi Malang, Karomah Mbah Jugo (Bagian Ketiga)

Artikel Sebelumnya :
Cerita Gunung Kawi Malang (Bagian Pertama)
Cerita Gunung Kawi Malang, Keturunan Darah Biru (Bagian Kedua)

Wabah Penyakit

Cerita Gunung Kawi Malang: Di suatu waktu, hampir seluruh daratan Pulau Jawa terserang penyakit kolera. Sudah tidak terbilang jumlah korban yang jatuh akibat penyakit yang mematikan itu. Tak terkecuali di Desa Jugo. Penduduk menjadi panik, resah dan bingung, karena korban terus saja berjatuhan. Di tengah kepanikan itu, penduduk desa mendatangi kandang sapi dengan harapan barangkali Mbah Jugo bisa membantu. Tetapi, ternyata lelaki tua itu menghilang lagi, ia kembali masuk ke dalam hutan.

Cerita Gunung Kawi Malang
ancient.eu

Di tengah kegalauan ini tiba-tiba Eyang Djoego muncul lagi di kandang sapi. Tanpa banyak bicara ia langsung meminta penduduk yang terserang wabah kolera agar dibawa ke kandang sapi. Dan bagi penderita yang tidak dapat berjalan cukup di rumah saja, asalkan diberi minum air putih yang sudah diberi doa-doa oleh Beliau. Benar saja, hanya dalam hitungan beberapa hari …

Jejak Kaki

Cerita Gunung Kawi Malang, Keturunan Darah Biru (Bagian Kedua)

| Artikel Sebelumnya : Cerita Gunung Kawi Malang (Bagian Pertama)

Dalam sebuah buku kecil Cerita Gunung Kawi Malang yang diterbitkan oleh Yayasan Ngesti Gondo (1989), disebutkan bahwa Mbah Jugo adalah seorang ulama terkenal dari Keraton Mataram Kartasura. Riwayat hidupnya dapat ditelusuri berdasarkan Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Peng ageng Kantor Tepas Daerah Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat No; 55/TD/I964, yang ditandatangani oleh KRT Danoehadiningrat pada 23 Juni l964.

Cerita Gunung Kawi Malang
detik.net.id

Silsilah Mbah Jugo

Di dalam surat itu diterangkan pula silsilah Kanjeng Kiai Zakaria II atau Mbah Jugo (Eyang Djoego) sebagai berikut:

Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sasuhunan Paku Buwana I (Pangeran Puger), memerintah Keraton Mataram tahun 1705 – 1719, berputra Bandoro Pangeran Harjo (BPH) Diponegoro, yang kemudian berputra Kanjeng Kiai Zakaria I, seorang ulama besar di lingkungan keraton Kartasura saat itu. Selanjutnya, bangsawan sekaIigus ulama tenar itu berputra RM Soerjokoesoemo atau RM Soerjodiatmodjo.

Nama yang disebut terakhir ini semenjak masa mudanya sudah

Jejak Kaki

Cerita Gunung Kawi Malang (Bagian Pertama)

Cerita Gunung Kawi Malang ini bermula pada suatu pagi ketika bersih-bersih rumah dan mengumpulkan buku-buku bekas untuk dikilokan. Aku tidak sengaja menemukan Majalah Jatim Tourism News edisi 25 Juli – 15 Agustus 2005 No. 50 Tahun III. Setelah kubalik-balik, kucermati dan ku baca berulang-ulang. Ternyata isinya sangat bagus dan sangat berbobot dalam Sejarah di Malang dan Jawa Timur.

Cerita Gunung Kawi Malang

ayobandung.com

Akhirnya aku mengumpulkan dan menyimpan majalah tersebut, daripada harus dikilokan dan ujung-ujungnya didaur ulang untuk sesuatu yang kurang bermanfaat seperti bungkus kacang atau bungkus gorengan. Alhasil setelah mengorek-orek info dan artikel didalamnya akhirnya aku mendaur ulang (sesuai SEO) isi artikel tersebut dengan tujuan untuk pembelajaran bagi teman-teman, saudara sebangsa dan setanah air mengenai sejarah, asseeek… Berikut artikelnya:

Lokasi Gunung Kawi dan Jarak dari Kota Malang

Menurut cerita-cerita Gunung Kawi yang beredar dimasyarakat, Gunung Kawi dikenal Sebagai tempat ziarah, ada Di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, bukan persis berada di Gunung …

Jejak Pejalan
Add your widget here