Banyak yang bertanya Apa arti Backpacker? Pada umumnya, seorang backpacker akan mengatur perjalanannya sendiri, mengatur transportasi, akomodasi, dan makanan dengan mandiri. Mereka cenderung menghindari paket wisata yang mahal dan lebih suka menjelajahi tempat-tempat yang kurang dikunjungi oleh turis konvensional.
Apa itu Backpacker?
Banyak yang bertanya Apa arti Backpacker? Seorang backpacker adalah seseorang yang melakukan perjalanan dengan menggunakan ransel (backpack) sebagai alat utama untuk membawa barang-barangnya. Biasanya, backpacker melakukan perjalanan dengan anggaran yang terbatas, menghindari penginapan mewah, dan memilih pengalaman yang lebih autentik dan seringkali berkaitan dengan alam dan budaya lokal.
Tujuan utama seorang backpacker adalah untuk menjelajahi dan mengalami kehidupan lokal serta mengeksplorasi tempat-tempat baru dengan biaya yang terjangkau. Mereka mungkin menginap di hostel atau penginapan murah lainnya, menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki, dan mencoba makanan lokal yang autentik.
Selain itu, backpacker seringkali memiliki semangat petualangan dan ketertarikan terhadap interaksi sosial dengan orang-orang baru. Mereka suka berbagi pengalaman, tips, dan saran dengan sesama backpacker, serta membangun hubungan dengan orang-orang dari berbagai negara dan budaya.
Perjalanan backpacker juga sering diidentikkan dengan kebebasan, fleksibilitas, dan improvisasi. Mereka tidak memiliki jadwal yang ketat dan dapat mengubah rencana perjalanan mereka sesuai dengan keinginan dan minat pribadi.
Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup backpacker telah menjadi populer di kalangan banyak orang, terutama di antara generasi muda yang mencari pengalaman baru, bertualang, dan memperluas wawasan mereka melalui perjalanan.
Asal mula Istilah Backpacker
Gerakan backpacker atau gaya hidup backpacking bermula pada tahun 1960-an dan 1970-an sebagai reaksi terhadap perubahan sosial, politik, dan budaya di dunia Barat. Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada munculnya gerakan backpacker ini:
- Perjalanan Udara yang Terjangkau: Pada tahun 1960-an, ada peningkatan dalam perjalanan udara yang terjangkau, terutama dengan adanya maskapai penerbangan bertarif rendah seperti Air Asia, Ryanair, dan Southwest Airlines. Hal ini membuat perjalanan internasional menjadi lebih terjangkau dan memungkinkan lebih banyak orang untuk bepergian ke berbagai negara.
- Perubahan Sosial dan Budaya: Pada saat itu, terjadi perubahan sosial yang signifikan di dunia Barat, termasuk peningkatan minat dalam kebebasan individu, eksplorasi, dan kehidupan alternatif. Orang-orang muda mulai mencari pengalaman yang lebih otentik dan mencoba menghindari konformitas yang diwakili oleh perjalanan konvensional dan paket tur.
- Gerakan Hippie: Gerakan hippie pada tahun 1960-an juga berpengaruh dalam perkembangan gerakan backpacker. Hippie adalah kelompok masyarakat yang menentang perang, mengadvokasi perdamaian, cinta, dan kesetaraan. Mereka mengadopsi gaya hidup yang lebih sederhana dan anti-konsumerisme, yang sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan backpacker.
- Buku dan Panduan Perjalanan: Pada tahun 1970-an, penulis seperti Tony Wheeler dan Lonely Planet merilis panduan perjalanan yang berfokus pada perjalanan anggaran rendah. Panduan-panduan tersebut memberikan informasi tentang penginapan murah, transportasi alternatif, dan pengalaman lokal yang tidak ditemukan di panduan wisata konvensional. Ini membantu para backpacker untuk merencanakan perjalanan mereka dengan biaya terjangkau.
Gerakan backpacker ini terus berkembang seiring dengan waktu dan pengaruh teknologi, seperti internet dan media sosial, yang memudahkan pertukaran informasi, koneksi, dan pembagian pengalaman. Saat ini, backpacking telah menjadi fenomena global yang menarik banyak orang dari berbagai latar belakang untuk menjelajahi dunia dengan cara yang lebih independen, fleksibel, dan terjangkau.
Tips menjadi seorang backpacker
Berikut ini beberapa tips untuk menjadi seorang backpacker sejati:
- Rencanakan dengan Fleksibilitas: Meskipun memiliki rencana awal adalah baik, tetapi penting untuk tetap fleksibel. Jadwal dan rencana dapat berubah sewaktu-waktu, jadi bersiaplah untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang tak terduga. Ini akan membantu Anda menikmati petualangan dengan lebih baik.
- Siapkan Anggaran: Sebagai backpacker, penting untuk memiliki anggaran yang terbatas. Rencanakan dengan cermat berapa banyak uang yang Anda miliki dan alokasikan untuk transportasi, akomodasi, makanan, dan kegiatan lainnya. Cari cara untuk menghemat uang, seperti menginap di hostel, menggunakan transportasi umum, atau memasak makanan sendiri.
- Bawa Barang yang Penting: Karena Anda harus membawa segalanya di ransel Anda, pastikan untuk membawa barang-barang yang benar-benar penting. Pilihlah pakaian yang serbaguna dan ringan, bawa alat mandi yang ringkas, serta barang-barang penting seperti peta, ponsel, dan charger. Tetaplah sederhana dan hindari membawa barang yang tidak diperlukan.
- Jelajahi Tempat-tempat Lokal: Salah satu daya tarik utama menjadi backpacker adalah pengalaman kehidupan lokal yang otentik. Jelajahi tempat-tempat yang kurang dikunjungi oleh turis konvensional, temui penduduk setempat, dan coba makanan, kegiatan, dan acara lokal. Ini akan memberi Anda pengalaman yang lebih mendalam dan berarti.
- Bersiaplah untuk Perjalanan Panjang: Backpacking seringkali melibatkan perjalanan panjang dan terkadang melelahkan. Bersiaplah dengan baik dengan membawa peralatan yang nyaman seperti sepatu yang sesuai, pakaian yang cocok untuk cuaca, dan perlengkapan tidur yang ringkas. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan Anda dengan makan makanan yang sehat, minum air yang cukup, dan istirahat yang mencukupi.
- Berinteraksi dengan Orang Lain: Backpacking adalah peluang untuk bertemu dengan orang-orang baru dari berbagai budaya dan latar belakang. Jadilah terbuka untuk berinteraksi dengan sesama backpacker dan penduduk lokal. Ini akan memberi Anda pengalaman yang berharga, pertemanan baru, dan mungkin juga bantuan jika Anda membutuhkannya.
- Hormati Budaya dan Lingkungan: Saat menjelajahi tempat baru, penting untuk menghormati budaya, adat istiadat, dan lingkungan setempat. Pelajari etika dan norma-norma lokal, berpakaian sopan, jaga kebersihan, dan hindari tindakan yang dapat merusak lingkungan atau mengganggu penduduk lokal.
- Berbagi dan Membantu: Sebagai backpacker, berbagi pengalaman, tips, dan saran dengan sesama backpacker adalah hal yang baik. Jika Anda melihat orang yang membutuhkan bantuan, berikan pertolongan sejauh yang Anda bisa
. Semangat saling membantu dan berbagi adalah bagian dari komunitas backpacker.
Terakhir, selalu ingat untuk menikmati perjalanan Anda sebagai backpacker. Tetap terbuka terhadap pengalaman baru, jadilah penjelajah yang bertanggung jawab, dan nikmati petualangan yang menarik di sepanjang jalan!
Kesimpulan
Seorang backpacker adalah seseorang yang melakukan perjalanan dengan menggunakan ransel sebagai alat utama untuk membawa barang-barangnya. Mereka menjelajahi tempat-tempat dengan anggaran terbatas, menghindari penginapan mewah, dan mencari pengalaman autentik. Gerakan backpacker muncul pada tahun 1960-an dan 1970-an sebagai reaksi terhadap perubahan sosial, politik, dan budaya. Tips untuk menjadi seorang backpacker sejati meliputi merencanakan dengan fleksibilitas, mengatur anggaran, membawa barang yang penting, menjelajahi tempat-tempat lokal, bersiap untuk perjalanan panjang, berinteraksi dengan orang lain, menghormati budaya dan lingkungan, serta berbagi dan membantu sesama backpacker.
Artikle menarik lain: Kuliner Legend di Kabupaten Malang
Hello gess, panggil saja saya mimin atau yuant, lahir di Malang, pernah bekerja di Jakarta, Mojokerto dan penempatan di Kaltim, Kalsel Kalteng, Jambi, Sultra dan Sulteng. Karena sering jalan-jalan gratis inilah web ini terlahir. I create some Article and content creator for different perception. So, check it out.