Wisata Sejarah

Pacu Jalur: Budaya Balap Perahu Dayung di Kuantan Singingi

Pacu Jalur Kuantan Singingi bukan hanya sekadar event tahunan, tetapi juga simbol kebanggaan yang menghiasi kalender masyarakat Kuantan Singingi. Acara ini tidak hanya melibatkan komunitas lokal dari pelosok kampung, tetapi juga telah melampaui batas nasional.

Dalam lingkup Kabupaten Kuantan Singingi, terutama di ibu kotanya, Teluk Kuantan, dan sepanjang Sungai Kuantan, event Pacu Jalur telah menjelma menjadi festival tahunan terbesar yang ditunggu-tunggu.

Pacu Jalur, juga dikenal dengan variasi pengejaan seperti Pacu Jalua, Pachu Jalugh, atau Patjoe Djaloer, merupakan perlombaan tradisional yang melibatkan dayung perahu, sampan, atau kano khas Minangkabau. Asalnya berasal dari kawasan Tengah-Barat Sumatra, tepatnya di Kuantan Singingi yang sering diidentifikasi sebagai Kuansing.

Artikel menarik lainnya Menikmati Keindahan Alam di Cafe Sawah Pujon Malang

Secara etimologis, istilah “Pacu Jalur” memiliki akar dalam bahasa Minangkabau, di mana “pacu” mengacu pada “perlombaan”, dan “jalur” merujuk pada “perahu” atau “sampan”. Dengan kata sederhana, Pacu Jalur dapat diartikan sebagai “perlombaan perahu” atau “perlombaan sampan”.…

Jejak Pejalan
Add your widget here