Maret 2019, “Besok Libur Adventure” sebuah komunitas travelling yang gue lihat di instagram membuka open trip ke Gunung Gede dengan cost Rp. 400.000, entah kenapa gue kok tertarik dan akhirnya daftar untuk ikut. Tripnya sendiri akan dilakukan pada akhir bulan April jadi masih ada waktu sekitar satu bulan lagi untuk persiapan, terutama untuk latihan fisik.
Ini adalah pengalaman pertama gue naik gunung ikut open trip karna pendakian sebelum nya lebih sering berdua dengan sahabat gue. Semoga trip kali ini bisa menyenangkan dan menambah pengalaman baru dan mendapat teman baru.
Baca juga: Pendakian Gunung Lembu 792 mdpl ; Kecil-kecil tapi Menantang #1
Hujan Deras
Jumat malam kota Jakarta diguyur hujan deras dari sore hari bahkan sempat kebasahan ketika perjalanan dari tempat kerja menuju stasiun comutter line di Sawah Besar. Meeting point untuk trip ini di stasiun Bogor jadi harus menempuh perjalanan kurang lebih dua jam dengan harus berdesakan karna bersamaan jam pulang kerja.
Dan ternyata daerah Bogor diguyur hujan juga, oiya Bogor kan kota hujan ya hehe. Sempat muncul rasa was was kalau hujan begini, karna akan merepotkan kalau besok mendaki dengan kondisi hujan. Satu persatu anggota trip mulai berdatangan, hujan pun reda dan kita berangkat menuju basecamp. Perjalanan malam ditambah udara dingin dan capek membuat semua pada terlelap hingga tidak terasa kita sudah sampai di basecamp yang berada di daerah Cipanas Jawa Barat.
Gunung Gede 2.958 Mdpl
Gunung Gede ini merupakan gunung favorit para pendaki ibukota karna jaraknya yang tidak terlalu jauh dan tidak memakan waktu yang lama sehingga bisa didaki di akhir pekan saja. Jadi kebayang dunk ramainya gunung ini ketika akhir pekan. Gunung ini juga menyuguhkan pemandangan yang indah di area camp nya atau tepatnya di Surya Kencana, padang yang luas dengan hamparan Edelweisnya.
Gunung Gede sendiri mempunyai ketinggian 2.958 Meter diatas permukaan laut dan berada di dua wilayah yaitu Cianjur dan Sukabumi Jawa Barat. Masuk kategori stratovolcano ini terlihat dari kawahnya yang masih aktif. Gunung ini memiliki 3 jalur yang bisa ditempuh oleh para pendaki yaitu jalur via Gunung Putri, jalur via Cibodas dan jalur via Selabintana dan karna posisinya yang berdekatan dengan gunung Pangrango tidak jarang para pendaki melakukan lintas jalur dan bahkan summit ke dua gunung tersebut.
Dari 3 jalur pendakian tersebut, jalur via Gunung Putri merupakan favorit para pendaki dan sekarang ini kami berada di basecamp Gunung Putri.
Memulai Pendakian, Ramai Dan Antri
Malam itu udara sangat dingin tapi suasana begitu ramai oleh para pendaki yang seakan tidak peduli dengan dingin yang menusuk tulang. Dari parkiran kami berjalan sekitar 100 meter menuju basecamp “Hadi”, malam ini kami akan menginap di basecamp yang menyediakan tempat istirahat dengan bantal empuknya ini.
Para pendaki mulai berdatangan membuat suasana tidak nyaman untuk tidur tapi mau gimana lagi. Basecamp Hadi ini menyediakan beberapa kamar mandi yang air nya sangat dingin, pendaki cukup membayar Rp. 15.000/orang untuk satu malam. Ketika pagi menjelang kami pun bersiap untuk mendaki.
Dari basecamp pagi itu kami melihat begitu banyak pendaki yang melintas, wow bukan banyak lagi tapi ramai! Gue jadi berpikir gunung ini kan memberlakukan pendaftaran online yang kuota pendaki nya dibatasi tapi ini kayanya sudah melebihi kuota. Apakah sistem kuota itu cuma formalitas aja? entahlah!
Baca juga: 5 Wisata Pantai dekat Malang yang Wajib Anda Kunjungi
Oiya trip kali ini diikuti oleh 14 orang baik peserta maupun panitia dan dibagi dalam dua kelompok. Dan sebelum mendaki kami briefing dan berdoa terlebih dahulu semoga perjalanan ini diberi kelancaran. Dan karna ini open trip kami cukup membawa perlengkapan dan keperluan pribadi saja. Sedangkan perlengkapan lain nya sepeti tenda dan logistik menjadi tanggung jawab penyelenggara open trip. Salah satu keuntungan ketika ikut open trip ya begini ini, hehe.
Pendakian Jalur Gunung Putri
Awal pendakian dari basecamp menuju pos 1 sudah dimulai dengan antrian yang sangat panjang dan ramai. Mungkin karna ini minggu terakhir sebelum puasa jadi para pendaki menggunakan waktu untuk mendaki. Pendakian awal melewati kebun warga yang sangat segar di pandang. Beberapa kali sempat bertegur sapa dengan warga yang selalu memberi semangat. Karna masih awal pendakian pasti masih semangat apalagi jalur belum terlalu berat.
Tapi melewati pos demi pos jalurnya semakin berat apalagi habis diguyur hujan malam sebelumnya mengakibatkan licin dan harus berhati hati. Di tiap tiap pos kita pasti akan berhenti cukup lama untuk menunggu anggota trip yang mulai terpisah.
Jalur Gunung Putri ini hampir dipastikan tidak ada bonus apalagi dengan kondisi padat merayap begini. Cepat sekali membuat kaki pegal karna harus menahan beban tubuh di tanjakan. Tapi itulah gunung Gede yang selalu punya daya tarik kepada para pendaki.
Ada hal yang gue suka dari gunung ini adalah vegetasinya yang masih rapat. Kanan kiri jalur ditumbuhi pohon pohon tinggi dan rindang yang membuat udara jadi adem walaupun sedikit horor juga.
Bersambung ke : Pendakian Gunung Gede Via Putri ; Pasar Pindah Ke Gunung #2