Pura Luhur Tanah Lot merupakan salah satu pura terpenting bagi umat Hindu Bali. Pura Tanah Lot merupakan ikon pariwisata pulau Bali. Selain itu Tanah Lot juga merupakan salah satu obyek wisata terkenal di pulau Bali yang wajib dikunjungi. Karena terkenalnya tempat wisata ini, hampir setiap hari selalu ramai dengan kunjungan wisatawan baik manca Negara maupun lokal.
Aktivitas wisatawan saat berada di kawasan Pura adalah jalan-jalan, berswa foto menikmati keindahan alam dan melihat pertunjukan tari ataupun ular suci. Beberapa wisatawan ada yang duduk santai, sambil menikmati jagung rebus sambil menunggu keindahan pemandangan sunset di lokasi Tanah Lot.
Video Tanah Lot dan Ular Suci
Untuk lebih jelasnya mengenai Pura Luhur Tanah Lot, anda bisa Melihat Video dibawah ini:
| Anda juga bisa membaca: Dari Danau Beratan Menuju Pura Tanah Lot
Tanah Lot tidak hanya dikenal wisatawan lokal dan mancanegara, namun juga terkenal dengan Ular Suci Tanah Lot berbisanya. Dimana bisanya tiga kali lebih berbahaya dari ular King Kobra. Maka, para wisatawan yang datang tidak hanya menikmati pemandangan Pantai, Pura dan Pulau namun juga bisa melihat secara langsung keberadaan ular suci yang dianggap keramat tersebut.
Lokasi Ular Suci
Di dalam goa yang bertulis “Ular Suci atau Holy Snake” tersebut siapa saja dapat melihat dan menyentuh ular dimana ular ini dari jenis ular laut berekor pipih dengan nama latin bungarus candidus. Bungarus candidus sendiri merupakan ular berbisa dari suku elapidae dan merupakan ular paling berbisa di dunia.
Bahkan menurut keterangan para ahli bisa ular ini tiga kali lebih berbahaya dari ular king kobra. “Menurut cerita dari zaman dulu, bisa atau racun dari ular suci itu sangat mematikan,” ungkap Jero Mangku Wati, Pemangku di Pura Luhur Tanah Lot.
Bagaimana melihat ular suci di Tanah Lot
Bagi masyarakat sekitar, ular yang ada di Pura Luhur Tanah Lot ini tidak asing lagi. Ular dengan warna belang hitam-putih tersebut dipercaya sebagai ular suci yang menjaga Pura Luhur Tanah Lot. Keberadaan ular tersebut sendiri dapat disaksikan oleh wisatawan dengan memberikan sumbangan sukarela di sebuah goa yang dijaga oleh seorang pawangnya.
Ular suci ini ada di gua yang terletak di seberang pura dan dijaga oleh seorang warga asli atau boleh dibilang sebagai pawang ular di sekitar Tanah Lot, lengkap dengan sesajen serta dupa di atas liang tempat tinggalnya.
Umat Hindu di Bali secara turun-temurun mempercayai, bahwa berdoa sembari mengelus ular suci di Tanah Lot ini bisa membuat doa mereka terkabul. Banyak juga warga sekitar dan pengunjung yang berdoa mendapat keselamatan, rezeki hingga ingin dikaruniai anak.
Tetap Waspada dengan Ular yang dianggap Suci
Meskipun ular tersebut memiliki bisa mematikan, akan tetapi menurut Warga sekitar tidak pernah ada orang yang digigit entah itu pawang atau wisatawan. Karena memang ular suci tersebut tidak menggigit selama dirinya merasa aman.
Hingga detik ini tidak pernah ada orang yang digigit oleh ular suci itu, meskipun ular itu sangat berbisa. Siapa pun yang digigit akan menemui ajalnya sekejap. Saat disentuh ular suci ini sangat bersahabat dan tidak memberontak ataupun melawan seperti ular lainya. Bahkan terkesan jinak dan diam saja saat disentuh atau dielus.
Tapi tetap harus hati-hati. Niat dari awal harus baik karena ular ini tidak akan mau menggigit manusia selama manusia berniat baik dan tidak bermaksud mengganggunya. Padahal ular suci di gua Tanah Lot ini sangat beracun. Jauh lebih mematikan dari ular king kobra.
Bisa Ular Suci lebih berbahaya
Keyakinan warga Bali bahwa bisa ular suci ini sangat mematikan sudah ada sejak dulu, hal ini sudah menjadi sebuah cerita dari para leluhurnya terdahulu. Konon jaman dulu ular suci ini pernah bertarung dengan seekor musang. Musang tersebut kemudian digigit dan dalam waktu sekejap musang itu kulitnya melepuh. Ditambahkan lagi, karena tidak pernah menggigit orang maka tidak ada yang tahu apa obat penawar jika tergigit oleh ular suci ini.
Jika dilahat dari segi Ilmu pengetahuan, ular suci di Tanah Lot ini termasuk ke dalam jenis ular laut Banded Sea Krait. Ular laut ini sangat berbisa dimana racun bisanya lebih kuat dari jenis ular Kobra. Banded sea krait dapat melumpuhkan korbannya hanya dengan sekali gigitan.
Namun ular ini merupakan tipe ular yang tenang dan tidak agresif terkecuali diserang atau tersakiti dengan sengaja ataupun tanpa sengaja. Wisatawan yang ingin berinteraksi langsung dengan ular suci ini harus dengan dampingan warga lokal atau pawang yang sehari-hari sudah terbiasa dengan kebiasaan ular ini, selain itu pengunjung dapat memberi sedikit sumbangan sukarela yang digunakan untuk perawatan pura dan keperluan ibadah.
Tips saat melihat Ular Suci di Tanah Lot:
- Minta ijin kepada penjaga Pura
- Harus didampingi pawang
- Jika harus memegang maka peganglah yang diperbolehkan oleh pawang
- Jangan mengganggu dan membuat ular tidak nyaman
- Jangan lupa berdoa
- Memberi uang sumbangan seikhlasnya
- Bersikap Sopan
Cerita Rakyat dan Legenda di Bali mengenai Ular Suci
Dijelaskan bahwa ada dua warna ular suci ini, satu berwarna hitam-putih dan satu lagi berwarna abu-abu kehitaman. Kebanyakan berwarna hitam-putih, tetapi kadang muncul yang berwarna belang abu-abu kebiruan, dan menurut warga bisanya lebih mematikan lagi. Menurut kepercayaan dan cerita Agama, ular suci Tanah Lot merupakan jelmaan dari selendang milik Dang Hyang Nirartha dari Jawa yang ingin menyebarkan agama hindu di Bali dan menginjakkan kaki di Pantai Tanah Lot.
Ketika Dang Hyang Nirartha tiba di Pantai Tanah Lot, Beliau mendirikan pasraman dan bersemedi. Agar tidak ada gangguan, Beliau kemudian merobek kain poleng yang Beliau gunakan seukuran selendang. Dan selendang itulah berubah menjadi ular suci, hingga saat ini dipercayai sebagai penjaga Pura Luhur Tanah Lot.
| Anda juga bisa membaca: Dari Masjid Al Hidayah menuju Pura Ulun Danau Beratan
Keadaan Ular Suci Saat ini
Sebelum tahun 1960-an, ular suci di Pura Luhur Tanah Lot berjumlah ratusan. Bahkan ketika pujawali ular-ular tersebut akan meliuk-liuk di Pura Luhur Tanah Lot dengan bebas. Ular-ular itu berkeliaran bebas, dan mereka sangat jinak. Jadi orang yang bersembahyang tidak takut karena kalau tidak mengganggu ular itu maka ular itu tidak akan mengganggu juga. Jadi semua bisa hidup berdampingan.
Namun setelah perkembangan pariwisata semakin maju dan pesat, perlahan keberadaan ular suci itu berkurang. Bahkan kini sudah sulit menemukan ular suci berkeliaran seperti dulu kala. Dan tak jarang ada ular suci yang meregang nyawa. Mungkin karena terinjak dan banyaknya orang-orang yang berkunjung jadi Ular suci tersebut berlahan-lahan meninggalkan Tanah Lot.
Berkurangnya populasi ular suci di Pura Luhur Tanah Lot diyakini karena eksploitasi terhadap ular suci yang dimanfaatkan untuk pertunjukan. Dulu ular banyak dan gampang untuk dipertontonkan kepada pengunjung. Sekarang sudah sedikit untuk dapat diperlihatkan kepada pengunjung.
Kesucian ular tersebut telah terkikis oleh kepentingan bisnis sesaat sehingga kini populasi ular suci berkurang. Hal ini tentu saja menjadi pro dan kontra. Tidak tahu apa yang terjadi jika suatu saat ular suci benar-benar sudah tidak ada lagi. Jadi serba salah, Semua warga sekitar juga sama-sama mencari makan. Dan mari kita sama-sama saling menjaga keberlangsungan dari ekosistem Ular Suci agar tetap bisa berkembang biak dan dinikmati bersama. #rud
| Anda juga bisa membaca: Mengunjungi Pura Bedugul dan Masjid Besar Al Hidayah di kawasan Wisata Danau Beratan
>> Visit Bali, Visit Indonesia – Buang Sampah Pada Tempatnya <<
Hello gess, panggil saja saya mimin atau yuant, lahir di Malang, pernah bekerja di Jakarta, Mojokerto dan penempatan di Kaltim, Kalsel Kalteng, Jambi, Sultra dan Sulteng. Karena sering jalan-jalan gratis inilah web ini terlahir. I create some Article and content creator for different perception. So, check it out.