Ke Jakarta: Khawatir Kondisi Rawan Banjir

Jakarta Rawan Banjir

Rawan Banjir: Awal Tahun tepatnya bulan Februari dimana bulan-bulan Rawan Banjir, aku dan keluarga berencana ke Jakarta, menghadiri pesta Pernikahan Saudaraku. Sebulan sebelumnya sekitar tanggal 24 Januari 2020 aku memutuskan untuk membeli tiket Pesawat PP Malang – Jakarta dan memesan Hotel di dekat acara Pernikahan. Sebelum memesan tiket Pesawat, aku terlebih dahulu menyurvey harga-harga tiket kereta dan bus, akan tetapi aku memilih tiket Pesawat karena selain banyak Promo di bulan Februari juga waktu yang relatif singkat membuat perjalanan tidak melelahkan. Akhirnya setelah memilih-milih tiket paling ramah dikantong ku putuskan untuk terbang dari Malang, Bandara Abdurrahman Shaleh menggunakan maskapai penerbangan Li*n Air.

| Anda juga bisa membaca: Liburan Akhir Tahun Low Budget ke Taman Safari II Indonesia

Setelah membeli tiket pesawat Pulang Pergi, aku harus cepat-cepat memesan Hotel di dekat tempat pesta pernikahan. Sebelum memesan hotel, aku mencari informasi daerah rawan banjir di Jakarta terlebih dahulu karena bulan-bulan ini merupakan bulan basah dimana intensitas hujan sangat tinggi baik di Jakarta maupun di daerah Indonesia lainya. Acara Pernikahan tersebut akan dilaksanakan di Rumah Makan Central Tomang, otomatis aku mencari lokasi dekat daerah tersebut. Akhirnya aku memilih Business Hotel Tomang, dimana jarak Lokasi Pesta dengan Hotel Hanya berjarak 200 Meteraan.

Sebelumnya aku sempat meragukan daerah hotel ini karena dekat dengan sungai, karena logikaku mengatakan jika Jakarta Rawan Banjir dan daerah yang dekat dengan sungai merupakan daerah rawan banjir, sewaktu-waktu tanggul di pinggir sungai tidak dapat menampung luapan debit air yang semakin lama semakin banyak jika hujan terus-menerus. Tapi disebabkan Harga yang relatif murah dibanding yang lainya, akhirnya aku memilih Hotel tersebut, hal ini dilakukan karena untuk menghemat pengeluaran awal Tahun, sebab aku dan adikku berencana untuk liburan ke Jogja saat pertengahan Tahun nanti.

Berangkat Tanggal 21 Februari 2020 saat Jakarta Rawan Banjir

Pagi yang cerah sedikit mendung aku dan keluargaku bersiap-siap untuk berangkat ke Bandara Abudurrahman Shaleh di Kota Malang. Sebelum berangkat aku menyempatkan memeriksa burung pleci di rumah, kupastikan air minum dan makanan tercukupi untuk 1 minggu kedepan. Setelah semua beres dan siap kami pun sekeluarga berangkat menggunakan jasa angkutan online G* Car, dari Rumah ke Bandara bertarif Rp 95 ribuan.

Terakhir ke Bandara di Malang 2 Tahun yang lalu saat mengunjungi Saudara, dimana saat ini dan 2 tahun yang lalu tidak ada bedanya, bangunan dan tempat boarding terlihat sama. Ada hal sedikit memalukan saat pengecekan tas dan barang bawaan, dimana saat pengecekan petugas menemukan benda mencurigakan di tas Bapakku, dan apa yang terjadi gaess, ternyata Bapakku membawa gunting yang menurut peraturan penerbangan dilarang untuk dibawa oleh penumpang, alhasil aku sempat mengecek tas dan mengatakan tidak membawa apa-apa, tapi setelah di scan ulang ternyata gunting itu terlihat jelas. Sungguh diluar dugaan.. 😀 karena malam harinya Bapaku menggunting benang yang keluar dari bajunya, dan beliau beranggapan jika benang tadi keluar maka akan dipotong lagi sehingga gunting tersebut dimasukan tas, wkwkwkwk..

Cuaca saat itu mendukung untuk terbang bersama L*on Air, cerah sedikit berawan, dengan kecepatan angin sepoi-sepoi, pokoknya enak lah buat perjalanan liburan :D. Pesawat Take off pukul 12 50 dan Landing pukul 13.40. Tiba di Jakarta cuaca juga mendukung dan lalulintas juga lancar tidak padat dan macet.

Tiba di Jakarta dengan Selamat

Bandara di Jakarta

Setiba di Bandara Sukarno-Hatta kita sekeluarga di jemput sepupu di bandara, saat itu juga kita langsung menuju penginapan. Sekian jam perjalanan menyusuri jalan-jalan padat Ibu Kota akhirnya sampai di penginapan. Kita sekeluarga bergegas check in dan Istirahat, sekian.. wkwkwkwk

Di penginapan kita memantau situasi dan keadaan lalulintas dari dalam jendela kamar, ternyata sama saja seperti di tipi-tipi. Macet, penuh sesak kendaraan, asap dan bunyi Klakson kendaraan yang menambah bising telinga. Hingga akhirnya kita memutuskan untuk tidur lagi dan memesan makanan melalui G* Food, gini amat yah orang kampung klo ke Jakarta, wkwkwk..

Pada intinya hari itu kita hanya tidur-tiduran di penginapan sambil menunggu adikku datang dari Banjarmasin pukul 21.00. Meskipun hanya tidur-tiduran dan pada akhirnya tidur beneran hingga menjelang pagi hari.

| Anda juga bisa membaca: Tempat Wisata Legendaris Zaman Old di Malang bernama Sengkaling

Hari Sabtu Menghadiri Acara

ilustrasi pernikahan
ilustrasi 😀

Bangun pagi hari dan semua bersiap-siap menuju ke Teluk gong untuk menyaksikan Pemberkatan Pernikahan Saudara. Sempat khawatir karena bulan ini Jakarta Rawan Banjir dan daerah Teluk Gong ini merupakan daerah rawan banjir. Apalagi semalam Hujan deras mengguyur sebagian Ibu Kota Jakarta. Hal ini tidak menyurutkan kami sekeluarga untuk pergi ke tkp. Karena setelah melihat langit yang cerah bermandikan cahaya matahari sedikit menenangkan hati kami sekeluarga. Maklum semua tidak ingin bermacet-macet ria ataupun berbasah-basahan dengan banjir.

Hari Sabtu itu benar-benar sangat cerah untuk pemberkatan pernikahan hingga malam hari saat pesta berlangusung di Central tomang. Semua mengucapkan syukur karena hal yang di takutkan yakni datangnya banjir tidak terjadi. Dan ketika selesai pemberkatan kita semua berkumpul di rumah saudara yang berada di Teluk Gong. Untuk sekedar temu kangen dan mengobrol bersama.

Setelah selesai Temu Kangen bersama keluarga dari Jakarta, Tulungagung, Nabire Papua dan Purwokerto. Akhirnya aku dan keluarga memutuskan untuk kembali ke penginapan dan beristirahat. Supaya nanti malam pesta pernikahan performnya bisa maksimal saat menghabiskan makanan-makanan yang disediakan hehehee

Peringatan Banjir Hari Minggu

Pagi sekitar pukul 04.00 dini hari, tiba-tiba ada notofikasi sms berbunyi di hp. Setelah dibuka ternyata peringatan dari Kominfo BPBD perihal Tinggi Pintu air Karet yang berstatus Waspada. Begini bunyinya “Pkl 03.00 WIB Tinggi Muka Air di pintu air Karet 630 cm siaga 1. Warga sekitar agar tetap waspada (hub 112 utk darurat)”

Sontak saja membuat aku sedikit panik ketika masih enak-enaknya tidur dipenginapan. Karena saat malam hingga dini hari hujan cukup deras di lokasi penginapan. Tapi untunglah ketika pagi hari sekitar pukul 08.00 keluargaku meninggalkan jakarta menuju Malang dan Banjarmasin tidak mengalami banjir ataupun hujan yang cukup deras. Kecuali aku, masih tetap tinggal di Jakarta dikarenakan mengikuti seminar SEOCON yang diadakan di Kota Casablanca.

Pindah Penginapan dari Tomang ke Kwitang

Setelah semua keluarga check out dari penginapan dan melanjutkan perjalanan pulang. Akhirnya aku pergi meninggalkan hotel. Menuju kwitang untuk berpindah ke penginapan yang lebih dekat dengan acara SEOCON yang akan berlangsung hari Rabu dan Kamis. Perjalanan pindah penginapan ini menggunakan sepeda motor temenku yang sudah dari siang menunggu di penginapan.

Setelah sampai di penginapan aku segera memplaningkan jalan-jalan keliling Monas dan Kota tua. Karena hari itu bertepatan dengan hari minggu dimana temenku yang dari Jakarta libur kerja dan dengan rela mengantar perjalanan ini.

Bersambung…