Site icon JejakPejalanKaki

I lup U

Pak Tani

Pak tani aku cinta padamu
Pak nelayan aku juga cinta padamu
Walau cintaku tak setulus jala dan cangkulmu
Semoga Tuhan menyertai setiap langkahmu

Ketika seorang bidadari meninggalkanku sendiri
Aku merasa dunia ini belum mati
Dan ku seakan tak bersedih hati
Karena ku tau esok mentari ‘kan bersinar kembali (InsyaAllah)
Seperti bulan yang selalu setia mengitari
Mengitari bumi dengan ketulusan sejati
Dan seperti pak tani yang menanam padi
Juga pak nelayan mencari ikan tengiri

No woman, no cry men…
Hidup didesa, dilaut, digunung, dihutan dan di kota jangan terlalu cemen
Jadilah jiwa yang kokoh tak tertandingi seperti semen
Walau tubuh kita tak sekuat supermen
Tapi jangan sensi kayak cewek yang lagi men
Disisi lain juga manis seperti permen

Kembali pada pak tani dan pak nelayan
Bekerja tiap hari seperti pelayan
Melayani orang-orang yang suka makan
Dengan tangan kiri ataupun tangan kanan
Tak pernah lelah dan tak pernah bosan
Walau terkadang sedikit riskan
Dengan mahalnya segala kebutuhan
Di negara dan negri yang sedikit terburamkan

Pak tani dan pak nelayan yang disana
Aku ingin sedikit bertanya
Siapakah yang meneruskan perjuanganmu mencangkul disawah?
Siapakah yang melanjutkan penderitaanmu berlayar disamudra?
Apa kau rasa ada yang bersedia?
Untuk menghidupi masyarakat se-Indonesia
Dari hasil mencangkul dan menjala

Kini semua orang bergaya otoriter
Berdasi dan duduk secara militer
Tak mau berenang dikubangan Lumpur
Padahal suatu saat pasti dikubur
Apakah cangkul dan jala ‘kan punah
Seiring berkembangnya logika

Dan apakah kita ‘kan terus makan nasi dan tengiri
Atau lebih baik kita makan roti dan spageti
Karena lebih sehat dan bergizi
Hingga pak nelayan dan pak petani menangis lagi
Karena ikan dan padinya tiada yang beli
Semakin suramlah masa depan ibu pertiwi
Tanah subur ‘tlah menjadi gedung yang tinggi
Hutan lebat ‘tlah ditebangi
Laut yang biru ‘tlah dikotori
Udara sejuk ‘tlah dicemari
Dan apakah yang harus kita perbuat lagi
Untuk sekedar membahagiakan ibu pertiwi
Yang ‘tlah lama menangis tiada henti
Dikhianati oleh anak bangsa sendiri..

April’09

dari Blog pribadi penulis

Exit mobile version