Di Indonesia terdapat sejumlah benteng peninggalan masa kolonial yang masih berdiri hingga saat ini. Benteng di Indonesia ini merupakan saksi bisu dari masa penjajahan dan juga merupakan daya tarik wisata sekaligus peninggalan sejarah yang penting. Berikut adalah beberapa contoh benteng peninggalan masa kolonial di Nusantara:
Benteng Vredeburg (Yogyakarta)
Terletak di Yogyakarta, Benteng Vredeburg awalnya dibangun pada tahun 1765 oleh pemerintah Kolonial Belanda. Benteng ini digunakan sebagai pusat administrasi dan pusat komando militer. Kini, benteng ini berfungsi sebagai Museum Benteng Vredeburg yang menyajikan koleksi dan pameran mengenai sejarah perjuangan Indonesia.
Benteng Rotterdam (Makassar)
Benteng Rotterdam juga dikenal sebagai Benteng Ujung Pandang. Terletak di Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun pada tahun 1667 oleh Belanda dan berfungsi sebagai benteng pertahanan. Saat ini, benteng ini telah diubah menjadi Museum La Galigo, yang menampilkan sejarah dan budaya Makassar.
Benteng Belgica (Banda Neira)
Terletak di pulau Banda Neira, Kepulauan Banda, Maluku, Benteng Belgica adalah salah satu benteng di Indonesia yang terkenal. Dibangun pada tahun 1611 oleh Belanda, benteng ini bertugas melindungi sumber rempah-rempah di wilayah tersebut. Kini, benteng ini menjadi daya tarik wisata yang populer di Kepulauan Banda.
Benteng Nieuw Victoria (Pulau Ambon)
Terletak di Kota Ambon, Maluku, Benteng Nieuw Victoria adalah salah satu benteng terbesar dan terbaik yang masih ada di Negeri ini. Benteng ini dibangun pada tahun 1575 dan digunakan sebagai pusat pemerintahan kolonial Portugis di wilayah Maluku. Saat ini, benteng ini menjadi Museum Siwalima yang menampilkan koleksi etnografi, sejarah, dan seni budaya setempat.
Benteng Torre (Pulau Tidore)
Benteng Torre merupakan bukti sejarah bahwa bangsa Portugis dulu pernah datang ke Indonesia, Benteng ini dibangun sekitar tahun 1578 oleh Kapten Portugis bernama Sancho de Vasconcelos. Dia membangunnya setelah mendapat izin dari Sultan Gapi Baguna yang saat itu menjadi pemimpin.
Benteng ini dinamai Torre sesuai dengan nama Kapten Portugisnya, Hernando de la Torre. Letaknya dekat dengan Benteng Tahula. Keduanya ada di pantai barat Tidore, menghadap Pulau Ternate. Fungsinya adalah sebagai tempat pertahanan Portugis, tapi kemudian hancur saat datangnya Spanyol.
Kesimpulan
Artikel singkat diatas hanya beberapa contoh benteng di Indonesia peninggalan masa Kolonial Bangsa Eeropa. Selain itu, masih ada banyak benteng lainnya yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Benteng Jayakarta di Jakarta, Benteng Marlborough di Bengkulu, dan banyak lagi. Benteng-benteng ini memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah kolonial Belanda dan menawarkan pengalaman wisata sejarah yang menarik bagi para pengunjung.
Artikel menarik lain > Benteng di Indonesia: Benteng Vredeburg dan Sejarah Kelam Yogyakarta
Hello gess, panggil saja saya mimin atau yuant, lahir di Malang, pernah bekerja di Jakarta, Mojokerto dan penempatan di Kaltim, Kalsel Kalteng, Jambi, Sultra dan Sulteng. Karena sering jalan-jalan gratis inilah web ini terlahir. I create some Article and content creator for different perception. So, check it out.